Presidium Gerakan Mahasiswa Pasundan Mengkritisi Ucapan Gubernur Jawa Barat

Share it:




Sukabumi,(MediaTOR Online ) - Di tengah Pandemi Covid 19 ini Kami gerakan mahasiswa pasundan merasa miris,merasa tidak nyaman merasa sangat sedih ketika melihat dan membaca berita di media online menganai statmen pemimpin Jawa Barat yang seharusnya mengayomi yang seharusnya melindungi yang seharusnya memperjuangkan dan menjaga masyarakat jawa barat tapi cenderung mengeluarkan statmen yang sangat menggores hati masyarakat kecil Jawa Barat dalam hal ini Rajo Galan Presidium Kordinator Pusat Gerakan Mahasiswa Pasundan menyoroti  statmen Gubernur Jawa Barat Bapak Ridwan Kamil.

Statmen yang sangat tidak elok di ungkapkan dalam hal ini Gubernur Jawabarat  "Jangan semua buru-buru jadi penerima bansos. Jadi kepada mereka yang terdampak, gunakan dulu tabungan. Kita kan menabung itu untuk dipake pada saat lagi susah, jadi habiskan dulu tabungan”.
Statemen ini membuat geram kami dari gerakan mahasiswa pasundan karena kalo berbicara hasil dari obrolan dengan ulama masa ulama tidak tahu kalo dulu KHULAFAUR RASYIDIN Abu Bakar, Umar bin Khatab  sampai belusukan datang ke rumah rumah masyarakat karna takut masyarakat atau rakyatnya kelaparan beliau menguping obrolan rakyatnya di  setiap rumah karna hawatir rakyatnya mati kelaparan.
Masa' ini tidak diteladani oleh pemimpin pemimpin negeri ini dalam hal ini Gubernur Jawa Barat yang mengeluarkan statmen dalam media online "Saya mengimbau juga jangan semua tiba-tiba ingin tangan di bawah, menurut ulama dahulukan kemandirian itu lebih mulia dengan cara gunakan tabungan dulu sampai 3-4 bulan, kalau habis gunakan aset dulu, sehingga tetap mandiri.

Kalau tabungan habis, aset habis, barulah masuk kelompok yang dibantu pemerintah,” ungkap Emil usai menyalurkan bantuan di Padalarang, KBB, Sabtu
sangat miris sekali memang statmen-statmen Bapak Gubernur ini, Pak Gubernur dengarkan suara kami.
 Ujaran pemimpin ini tak  elok  dan tidak tahu keadaan rakyatnya .......
Jangan dipikir rakyat kecil punya tabungan 3 bulan buat menghidupi keluarganya, darimana ?
Aset yang dimiliki rakyat kecil itu apa ?
Paling rumah dan motor ....
Tapi rumahnya  kan  ngontrak,  sementara motor juga nyicil .....
Jangan asbun, nanti rakyat marah.

Kalau mau bantu, bantulah dengan iklas , toh bukan pakai duit pribadi , tapi pakai duit rakyat juga .....
Kasihan rakyat sedang kesusahan Pak Ridwan jangan kau tambahkan dengan omonganmu yang ngawur ini sehingga rakyat merasa dibiarkan atau disepelekan.
Dulu untuk kolam renang saja kau habis habisan Bapak Gubernur padahal itu untuk fasilitas pribadimu karna katanya kamu sakit "TUUR" kalo kata bahasa sunda.
 "Di Jawa Barat aya paribasa...hade goreng ku omong hartina ari ngomong kudu ngangeunahkeun batur ulah sabalikna....."
nah ini yang harus di perhatikan oleh Bapak gubernur Jawa Barat dalam hal ini, masyarakat Jawa Barat hari ini sedang digegerkan dengan Pandemi Covid 19 yang mana masyarakat kecil Jawa Barat hari ini sangat sulit mencari pendapatan karna dengan kebijakan pemerintah harus bekerja/beraktivitas di dalam rumah, kebijakan PSBB sehingga para pencari nafkah harian ini sangat sulit untuk menghidupi keluarganya.dengan kebijakan PSBB ini membuat rakyat semakin sulit bergerak semakin sulit mencari Nafkah nah ini kan seharusnya menjadi tanggungan Pemerintah semuanya karna masyarakat di suruh di rumah ya hidupi lah masyarakat ini kan, pa RK  tau tidak fungsi pemerintahan yang ada pada pembukaan UUD 1945 alinea  ke 4 ? Tabungan atau aset itu hal yang sangat mustahil atau sedikit kemungkinannya yang di miliki masyarakat kecil karna mereka untuk makan sehari hari saja susah ya katakan kalo kalian pejabat pasti punya lah aset atau tabungan ya kalo rakyat kecil mereka punya dari mana ?
Pesan kami tolong bapa gubernur jangan terlalu percaya dengan laporan anak buah atau bawahan langsung Bapak Gubernur survei datang ke perkemahaan kumus dan miskin survei disana bagaimana keadaan rakyat jawa barat biar ga ngawur Pak.(Reporter : IRS)
Share it:

Bodetabek

Post A Comment:

0 comments: