SMAN 14 Kota Bekasi Sarat Prestasi

Share it:


Bekasi,(MediaTOR) - Seluruh Sekolah Menengah Atas Negri (SMAN) di Kota Bekasi sudah berstatus definitif,  kini berlomba untuk mengejar prestasi baik di bidang  kurikulum, bidang ekskul, dan juga di bidang penataan dan pembangunan sekolah.       
     Demikian pengakuan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Drs H. Dedi Djunaedi MPd kepada wartawan. Dia merasa bangga melihat keseriusan para kepala sekolah yang terus berpacu dalam mengembangkan ilmu, dan mengejar prestasi di semua aspek yang berkaitan dengan pendidikan.

     Di Kota Bekasi ada 2 SMAN eks RSBI yang saat ini namanya jadi sekolah model. Yakni SMAN 1 dan SMAN 5, dan SMAN 2 serta SMAN 4 adalah bertaraf SSN. Dan SMAN 8 menonjolkan reguler dan ada 3 kelas khusus olahraga, mulai dari kelas X, XI, dan XII.
     SMAN 1 dan SMAN 5 (sekolah model) sudah mendapat restu  dari walikota (Kepwal)
Kedua SMAN ini boleh memungut dana Sumbangan Awal Tahun (SAT) sebesar Rp.2.500.000,-, dan juga para siswa/siswi membayar iuran bulanan, walaupun mendapat dana BOS pusat dan BOSDA. Diluar SMAN tadi dapat  dikategorikan reguler. Yaitu SMAN 3, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 dan 17, dan SMAN 18 yang belum memiliki Kepsek definitif.
     Khusus SMAN 14, 15, 16, 17, nampak jelas bukti kerja dan karya Kepala Sekolahnya cukup bagus. Kepala SMAN 14 Waluyo MSi, Kepala SMAN 15 Cecep Hardy Tolib, Kepala SMAN 16 Drs Dedi Supriadi MPd dan Kepala SMAN 17 H.  Taryono SPd MPd selama memimpin sekolahnya masing-masing berlomba-lomba mengejar prestasi di bidang akademi, juga ekskul. Menata sekolah agar terampil dan menata perkarangan, serta yang paling ditonjolkan mengejar prestasi. 
     Tidak ketinggalan juga SMAN 11 yang dipimpin Dra. Hj. Sri Mardiati yang pada akhir September telah dimutasi menjadi Kepala SMAN 8. Sementara H.  Taryono SPd MPd dimutasi memimpin SMAN 9, yang menggantikannya Sunaryo dan yang menggantikan Dra. Hj. Sri Mardiati adalah Hj. R. Ida Nurhaida SPd. 
      Khusus  SMAN 14, yang dipimpin Waluyo MSi, saat ini dijuluki sarat prestasi, yakni lulusan tahun 2012-2013 telah mencapai target 175 siswa-siswi diterima di PTN
Tahun 2013-2014 dapat target 135 masuk di PTN. Tahun 2014-2015 masuk 145. Sementara perkiraan yang tidak melapor sekitar 12% dalam kurun waktu kelulusan 3 tahun.  
      SMAN 14 juga ditunjuk menggunakan kurikulum 2013, dan ditunjuk sebagai pusat ICT SMA se-Bekasi. SMAN 14 juga sebagai tempat uji kompentesi guru (UKG).    
      Sebagai bukti bahwa SMAN 14 sarat prestasi, terlihat deretan piala supremasi yang diletakkan di ruang khusus. Terakhir piala Juara I lomba Cipta Lagu tingkat Kota Bekasi, Juara II Lomba MTQ, Peringkat 4 Paskibra tingkat Provinsi Jawa Barat. Juga juara umum ke. III danton dan beregu Paskibra se-Jawa Barat,  3 oktober 2015 lalu yang dilaksanakan di SMAN 3 Bekasi.
   Dalam pembangunan phisik, prestasi Kepsek Waluyo MSi 2012/2013 16 RKB yaitu satu ruangan kepsek, ruangan TU, ruangan guru, 13 ruang belajar dan satu ruang perpustakaan. Tahun 2013-2014 dapat  tambahan 4 RKB. Tahun 2014-2015 dapat tambahan 10 RKB ditambah satu  ruang LAB IPA. 
    Pada tahun ajaran 2013-2014 uang SAT siswa baru Rp.1.000.000,- Tahun 2014-2015 uang SAT Rp.1.500.000,-. Sementara 2015-2016 masih dapat 8 RKB yakni dari APBD dan APBN dan uang SAT siswa baru Rp.2.000.000,-. Terjumlah selama Waluyo MSi memimpin SMAN 14 telah mendapat ruang belajar untuk melaksanakan KBM,  SMAN 14 memiliki 72 orang guru,  32 orang PNS , 40 guru non PNS, 18 tenaga kependidikan, PNS 3 orang dan non PNS 15 orang. Jumlah siswa tahun ajaran 2015-2016 yaitu 1.040 siswa/siswi. Nama-nama wakil kepala sekolah, bidang Kurikulum Dr. Harti Supriatin MPd, Kesiswaan Siti Marifah MPd, Sarana Prasarana Usman MPd, Humas Armen SS, Kaur TU Drs. Cecep Komara. Ketua komite saat ini, Gunawan  Harsono, wakil Cahyono. Sekretaris I Budiono, Sekretaris II Armen SS, Bendahara I R. Mario, Bendahara II Aprianti Dianasari SS.
     Disaat-saat sukses Waluyo MSi memimpin SMAN 14 selalu mendapat pro-kontra. Terutama
tentang pembangunan 4 RKB yang mendapat dana APBN senilai Rp.635 juta,-, jadi polemik dan sorotan masmedia.
    Padahal, menurut Armen, Humas SMAN 14, untuk membangun 4 RKB dengan memakai tenaga konsultan ahli, dana yang dibutuhkan sekitar Rp.1,2 M. Sementara dana dari APBN hanya separuhnya saja. Karena tidak ada dana sharing dari pemprov dan pemkot, pihak sekolah berinisiatif menggunakan dana SAT.
   Masih menurut Armen, selaku Sekretaris II Komite Sekolah dalam menggunakan anggaran selalu transparan dan penuh kehati-hatian. Karena disamping membangun 4 RKB (bertingkat) juga harus membangun tangga permanen dengan biaya ratusan juta rupiah. Tiba-tiba Ketua Komite yang lama, memprotes dan mengajak awak media memberitakan protesnya.
     Akhirnya pihak Dinas Pendidikan turun tangan yakni Kabid Dikmen Drs. Latief Nurbana MSi, agar pihak-pihak yang curiga ada penyalahgunaan dana mengetahui bawa telah dichek and recheck. Dinas Pendidikan sudah cros chek, dan ternyata belum ada penyelewengan. 
     Saat ini ada dua jenis pembangunan yang sedang berjalan yakni pembangunan RKB yang dikerjakan kontraktor dari dana APBD, sudah hampir 30% . Sementara swakelola sudah mendekati 60%.(Sulaiman/Arifin Lubis).

Share it:

Pendidikan

Post A Comment:

0 comments: