Jakarta,(MediaTOR Online) - Tokoh Nasional Prof. Dr. Anna Mariana, SH., MH., M.B.A, menerima penghargaan di ajang Nusantara Award 2024 yang langsung diserahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia RI, Yasonna Laoly. Tokoh perempuan yang dikenal sangat fokus kepada budaya tenun Indonesia ini menerima penghargaan untuk kategori individu penggerak UMKM dan Ekonomi Kreatif.
"Alhamdulillah ini sebuah apresiasi yang saya terima tentunya bukan apresiasi yang cuma-cuma atau kebetulan tapi ini memang terkait dengan kiprah yang saya selama ini saya lakukan untuk mengembangkan dan melestarikan serta memperjuangkan apresiasi atau aspirasi dari para pengerajin-pengerajin yang ada di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang berada dibawah naungan komunitas dan juga yayasan yang kami kelola juga ada asosiasi serta komunitas Indonesia Internasional Fashion Art dan UMKM yang perwakilannya juga diketuai oleh seluruh anjungan Taman Mini dari 38 propinsi. Saya tentunya mengucapkan terima kasih kepada semua pengerajin Indonesia yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada saya hingga saya tidak lelah untuk memperjuangkan sampai titik darah penghabisan hari tenun nasional," ungkap Anna Mariana kepada awak media si Hotel Raffles Jakarta, Kamis malam (9/5/2024).
Anna menambahkan tidak boleh hanya hari batik nasional saja karena Indonesia punya budaya tenun songket yang usianya lebih tua dibanding budaya batik.
"Dari Sabang sampai Merauke kita punya budaya tenun songket yang merupakan warisan bangsa budaya nenek moyang kita yang sangat tradisional yang menjadi sebuah kebanggaan dunia dan juga menjadi balutan Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika itu berbeda-beda suku, bahasa ragam budayanya yang membedakan antara satu pulau dengan pulau yang lain dan dari Sabang sampai Mereka adalah tenun songket dalam busana adat yang setiap tahun Alhamdulillah di era bapak Jokowi begitu konsisten menggunakan busana-busana adat di istana untuk acara peringatan kemerdekaan 17 Agustus sehingga membuka mata dunia bahwa budaya Indonesia itu sangat beragam dan unik yang menjadi jati diri bangsa yang harus kita jaga agar tidak punah," kata Anna Mariana.
Supaya budaya tenun songket bisa terjaga dan dilestarikan, Anna Mariana menganggap perlu adanya legalitas dalam bentuk legal standing. Seperti sudah diketahui, Anna dikenal sebagai sosok perempuan Indonesia pelopor HTN, yang juga pendiri KTTI bersama Yayasan CBKN, serta Asosiasi Perajin Tenun Songket Indonesia. Ia mendedikasikan diri dan berjuang untuk menaungi para perajin tenun songket binaannya yang ada di 34 provinsi di Indonesia.
“Misi gerakan ini adalah mendukung program pemerintah dalam mengurangi pengangguran melalui peningkatan produksi industri ekonomi kreatif, serta pemberdayaan dan pembinaan perajin tenun tradisional Indonesia,” kata Anna.
Usaha dalam menggagas peringatan Hari Tenun Nasional terus dilakukan sejak 24 Februari 2019, dengan deklarasi bahwa HTN ditetapkan pada 7 September.
"Karena saya orang hukum, praktisi hukum dan sadar hukum maka yang menjadi kelemahan bangsa ini adalah pengakuan official negara. Nah ini yang saya perjuangkan dengan susah payah. Alhamdulillah di era Pak Jokowi semuanya bisa gayung bersambut mendukung bersama-sama Mendikbud, Menkumham, Mensetneg, DPR-MPR semua PMK dan Pariwisata kita semua mendukung dan mendorong sama-sama hingga terwujud Kepres hari lahirnya tenun tanggal 7 September yang sudah ada dan tinggal kita deklarasikan.
Seperti yang saya sampaikan tadi di panggung kepada pak Yasonna sebagai reminder bahwa kita saat ini sudah tidak lagi dalam masa pandemi Covid-19 untuk kita deklarasikan segera. Tujuannya apa membangkitkan kembali ekonomi kreatif kita dan juga ekonomi bagi seluruh masyarakat pengerajin. Karena pada saat Covid-19 itu semua pengerajin sangat terpuruk karena tidak ada penjualan. Maka itu mari kita bersama-sama menjadikan demand, kebutuhan masyarakat dengan adanya hari Tenun Nasional seluruh masyarakat Indonesia melakukan gerakan bangga menggunakan produk busana karya anak bangsa," pungkas Anna Mariana.(LW).
Post A Comment:
0 comments: