Di tahun ke-6 Festival yang masuk di 100 Kalender of Event Nasional ini siap melebarkan sayapnya lebih jauh dengan mengundang Kota/Kabupaten lain, tak terkecuali Kota Bogor.
Hal ini disampaikan langsung Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Aceh, Zulkifli yang datang dan beraudiensi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat di Paseban Surawisesa, Balai Kota Bogor, Jalan Ir. H. Juanda, Rabu (19/02/2020).
"Selama lima tahun Aceh Kuliner Festival hanya fokus pada delapan etnik Aceh yang tersebar di 23 Kabupaten/Kota Provinsi Aceh dan ini kali pertama kami mengundang Kota/Kabupaten lain," ujar Zulkifli.
Zulkifli mengatakan, pihaknya secara khusus mengundang Kota Bogor sebagai Kota Kehormatan bukan tanpa alasan. Pasalnya, ada ikatan silaturahmi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dengan Pemerintah Provinsi Aceh yang pada 2019 Pemkot Bogor memfasilitasi acara kuliner dan budaya Aceh di Plaza Bogor. Bahkan, belum lama ini, Wali Kota Bogor melakukan kunjungan balasan ke Kota Aceh.
"Alhamdulillah undangan kami disambut baik Kota Bogor dan sebagai Kota Kehormatan kami akan menyediakan berbagai fasilitas gratis. Mulai dari tenda, boat, meja, kursi, listrik, panggung, akomodasi dan kamar hotel," imbuhnya.
Ia menuturkan, tren Aceh Kuliner Festival memiliki dampak ekonomi yang bagus. Mulai dari perputaran uang Rp 5 Miliar dengan jumlah kunjungan 50 ribu pengunjung, baik dari lokal, nasional dan internasional selama tiga hari. Tahun ini, pihaknya menargetkan bisa meningkatkan perputaran transaksi dan pengunjung naik 5 persen selama digelar empat hari.
"Dengan berpartisipasinya Kota Bogor, warga Aceh ataupun pengunjung jadi bisa mengenal budaya dan kuliner Bogor, sehingga tidak hanya perekonomian Aceh yang meningkat tapi juga Kota Bogor," katanya.
Sementara itu, Sekda Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat mengatakan, dirinya mendukung Kota Bogor mengikuti Festival ini, mengingat Festival ini sejalan dengan fokus Kota Bogor sebagai Kota Jasa, yakni mempromosikan kuliner dan pariwisata dengan mendapatkan wisatawan sebanyak-banyaknya.
"Kota Bogor perlu melakukan promosi lewat kegiatan yang difasilitasi daerah lain. Apalagi kegiatan ini manfaatnya luar biasa," ujarnya.
Ia pun menugaskan, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) untuk berkontribusi. Dinas Koperasi dan UMKM, Disperindag bertugas untuk memilih kuliner khas Kota Bogor yang akan dibawa ke Aceh, seperti Toge Goreng dan Laksa. Sedangkan Disparbud bertugas mendatangkan sanggar seni yang bisa tampil disana.
"Kami akan hadir dan mudah-mudahan ada manfaat untuk Kota Bogor dan Aceh," harapnya.(Nasir)
Post A Comment:
0 comments: