Pedagang Dapat Bantuan 1.000 Face Shield dari Gojek

Share it:

Bogor,( MediaTOR Online) - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim didampingi Dirut Perumda Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor, Muzakkir secara simbolis menerima bantuan 1.000 Face Shield dari Gojek yang akan dibagikan kepada para pedagang di pasar.

Dedie mengatakan, di masa pandemi ini Gojek memikirkan dan membantu meringankan tugas pemerintah melalui bantuan dan kontribusinya untuk mendukung penanggulangan dan pencegahan penularan Covid-19 di Kota Bogor, diantaranya pembagian 1.000 Face Shield untuk para pedagang pasar di Kota Bogor.

“Face Shield yang diberikan Gojek nanti harus dipakai secara konsisten para pedagang. Kepada sesama pedagang maupun kepada para konsumen saling mengingatkan. Sempurnanya, Face Shield dipakai dilengkapi dengan masker, jika tidak minimal masker jangan dibuka,” kata Dedie saat menerima bantuan face shield dari Gojek di Pasar Sukasari, Jalan Siliwangi, Selasa (07/07/2020).

Hal lain yang terus diingatkan Dedie adalah penggunaan sarung tangan untuk mencegah penularan atau penyebaran Covid-19. Ini tidak terlepas dari transaksi di pasar yang masih dilakukan secara tunai.

Dia menyebut, beberapa kontribusi lain dari Gojek bagi Kota Bogor yang telah membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor adalah pembangunan shelter di Jalan Mayor Oking, membangun 14 titik sanitation point bagi warga dalam upaya menjaga dan menjalankan protokol kesehatan serta membangun posko aman.

Di Bogor tercatat kurang lebih ada 20 ribu lebih ojek online, termasuk taksi online yang  terdampak. namun demikian cukup banyak kontribusi Gojek bagi Kota Bogor, seperti membangun shelter agar lebih tertata.

“Jadi, bantuan sekecil apapun dari masyarakat atau pihak lainnya dalam membantu pemerintah dalam upaya penanganan penularan Covid-19 sangat kita hargai,” kata Dedie.

Dirut Perumda Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor, Muzakkir menyebutkan, ada total 8.000 pedagang yang tersebar di 12 pasar di Kota Bogor. Sementara baru 3.500 pedagang yang telah menerima Face Shield. Diharapkan dengan penggunaan Face Shield di kegiatan New Normal di pasar bisa mencegah penularan Covid-19.

Pada kesempatan itu dia mengatakan, berdasarkan data yang ada Perumda Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor telah melakukan rapid test sebanyak 2.000 orang lebih dan hasilnya belum ada satupun pedagang yang tertular Covid-19.

District Head Bogor Gojek Indonesia, Mantino Stefanus Tarul menyampaikan, sejak awal pandemi pihak Gojek telah mencoba berinisiatif untuk menyesuaikan pelayanan yang terus berubah, salah satunya J3K (Jaga Kebersihan, Keamanan dan Kesehatan).

Untuk Kebersihan, Gojek membangun posko aman Gojek di Tanah Sareal. Untuk keamanan, dilakukan penyemprotan desinfektan bagi mitra Gojek satu kali dalam seminggu dan diberikan perlengkapan keamanan antara pengemudi dan penumpang.

Selain itu di aplikasi dilengkapi informasi tentang status pengemudi telah dilakukan desinfektan kendaraannya atau belum dan pengecekan suhu serta yang lainnya.

“Harapan kami dengan bantuan ini kita bisa menjaga keamanan, kebersihan dan kesehatan dari ekosistem pasar yang merupakan ekosistem kita juga,” ujarnya.

Hadir mendampingi Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, Samson Purba, Camat Bogor Timur, Wawan Sanwani, jajaran Perumda Pasar Pakuan Jaya, Lurah Sukasari dan perwakilan Polsek Bogor Timur.





 Pedagang Pasar dan Perumda PPJ Bantu Cegah Penularan Covid-19

Bogor,(MediaTOR Online) - Wakil Walikota Bogor Dedie A. Rachim menilai, para pedagang pasar dan jajaran Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor layak mendapat apresiasi dan penghargaan. Karena telah mengikuti protokol kesehatan sehingga tidak ada klaster pasar yang terjadi di Kota Bogor.

Menurut Dedie, ini menjadi prestasi tersendiri karena para pedagang telah menahan diri untuk tidak ‘sembrono’ dalam menjalankan aktivitas jual belinya mencegah terjadinya penularan Covid-19.

“Yang pasti kita berharap dari para pedagang tetap berkontribusi dan menjalankan protokol kesehatan guna mencegah penularan atau penyebaran Covid-19 di Kota Bogor,” kata Dedie usai menyerahkan Face Shield kepada para pedagang bantuan dari Gojek di Pasar Sukasari, Jalan Siliwangi, Selasa (07/07/2020).

Dia berharap kepada warga yang berbelanja di pasar tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai salah satu wujud kontribusi dalam memutus rantai penyebaran virus mematikan ini.

Untuk masa Adaptasi Kebiasaan baru (AKB) yang mulai berjalan, menurut Dedie harus disikapi secara benar-benar dan bijak serta direspon dengan langkah yang komprehensif.

Hal ini tidak terlepas adanya prediksi dari para ahli epidemiologi yang mengatakan bahwa puncak pandemi belum terjadi pada saat ini. Bahkan, ahli epidemiologi Jawa Barat memprediksi puncak pandemi akan terjadi pada Januari 2021 dengan jumlah terkonfirmasi kurang lebih 72 ribu orang.

“Untuk itu kita berharap dan terus berupaya agar jangan sampai prediksi tersebut benar-benar terjadi,” harap Dedie.

Kepada warga dan semua pihak, Dedie menghimbau dan mengajak untuk melakukan segala upaya agar prediksi yang disampaikan para ahli epidemiologi jangan sampai terjadi. Diantaranya dimulai dengan menjaga kesehatan dan kebersihan serta proteksi diri, menjalankan protokol kesehatan secara benar, rajin cuci tangan dan tetap menjaga jarak aman.

“Untuk saat ini itulah vaksin kita, karena vaksin sebenarnya belum ditemukan,” ujarnya.

Dirut Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor, Muzakkir menyebutkan, total ada 12 pasar di Kota Bogor yang menampung 8.000 pedagang di dalamnya. Tercatat, dari 2.000 orang lebih rapid test yang telah dilaksanakan hampir tidak ada kasus Covid-19 di pasar.

Kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL), Muzakkir berharap agar para PKL tidak merusak sistem pasar yang sudah terbentuk. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui programnya senantiasa berusaha memuliakan para PKL untuk berjualan di dalam pasar sehingga ‘marwahnya’meningkat. (Pa. Cik)
Share it:

Metropolitan

Post A Comment:

0 comments: