Siswa Lulusan Paket B Al Jauhar Kota Bogor Banyak Diterima di SMA Negeri

Share it:


Bogor,(MediaTOR OnlineO) - Banyak sekali masyarakat yang diuntungkan dan tidak sedikit pula yang dirugikan dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online Tahun 2020, kemarin. Terutama, dalam jalur zonasi jarak dan nilai report.

Tapi, bagi warga belajar (WB)  Paket B (setara SMP) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al Jauhar Kota Bogor, kedua jalur tersebut dinilai sangat menguntungkan mereka.

Karena, tidak sedikit warga belajar dari Paket B Al Jauhar diterima di sejumlah sekolah menengah atas negeri (SMAN) yang ada di Kota Bogor maupun di Kabupaten Bogor.

"Alhamdullilah, dalam PPDB tingkat SMA tahun 2020 kemarin, puluhan WB Al Jauhar diterima untuk melanjutkan di pendidikan formal," ujar Ketua Pengelola PKBM Aljauhar Kota Bogor Tohir Kuswandi, ketika ditemui, baru baru ini.

Katanya, warga belajar Al Jauhar yang diterima di SMA Negeri, kebanyakan melalui jalur nilai raport dan selebihnya melalui jalur zonasi jarak. "Yah, ada juga yang melanjutkan ke SMA dan SMK swasta," tambahnya.

Jadi, menurut dia, dengan sistem zonasi jarak dan nilai raport dalam PPDB tersebut, sangat menguntungkan bagi warga belajarnya. Jadi, tambahnya, dalam pelaksanaan PPDB SMA dengan sistem zonasi jarak dan nilai raport merupakan keputusan yang tidak salah.

"Tujuan pemerintah supaya guru benar-benar mampu menerapkan ilmu mengejar yang dimilikinya untuk semua murid yang berasal dari berbagai lapisan dengan kemampuan yang," pungkasnya.

Dia juga menjelaskan, pada tahun ini, sejumlah warga belajar lulusan Paket C Al Jauhar juga mengikuti Seleksi Bersama Masuk Penguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Al Jazair.

Ia juga berharap dengan ketentuan sistem zonasi ini, pengelola PKBM dapat mengambil celah, sehingga antusiasme masyarakat belajar di PKBM menjadi meningkat.

Bahkan, Tohir telah  memastikan  lulusan PKBM dapat bersaing. "Memang, kalau dulu PendidikAn  nonformal dinilai sebagai pelengkap, penambah dan pengganti dari dunia pendidikan formal. Tapi,  sekarang, bisa menjamin bahwa PKBM itu menjadi pendidikan alternatif,” pungkasnya.

Tohir menambahkan, PKBM Aljauhar berdiri sejak 2006. Bahkan, sudah bekerja sama dengan lima homeschooling di Bogor. Ini dilakukan, sebagai bagian dari upaya pengembangan lembaga pendidikan luar sekolah.

"Sejak awal berdiri kita sudah menggandeng lima homeschooling. Alasannya, untuk membantu operasional para, guru tenaga kependidikan disini," katanya.

Katanya, setiap tahunnya, PKBM Al Jauhar meluluskan 200-400 peserta dari berbagai program kelas kesetaraan baik paket A, B dan C. "Tahun 2019 saja 436 siswa penerima bantuan operasional pendidikan (BOP). Itu tidak termasuk yang dari lima home schooling. Sebab home schooling ini tak bisa menyelenggarakan ujian sehingga mereka harus menginduk kepada PKBM," ujarnya.

Sementara itu untuk peserta PKBM tak hanya dari Bogor saja, tapi dari Jabodetabek, bahkan ada yang dari luar Jawa juga. Pihaknya mengaku senang PKBM, lembaga yang dikelolanya ini mendapat kepercayaan dan dukungan dari masyarakat. Katanya. (Pa. Cik)
Share it:

Pendidikan

Post A Comment:

0 comments: