Diduga karena Faktor Ekonomi, Suami Bakar Diri Bersama Istri dan Anak

Share it:


Jakarta,(MediaTOR Online) -Amir (35), warga di Desa Karangsari, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah diduga nekat bakar diri bersama istri dan anaknya yang masih balita di dalam rumah. Peristiwa yang diduga dipicu masalah rumah tangga itu mengakibatkan korban bernama Mala (35) dan anaknya Nafisa (3) tewas.

Adapun peristiwa kebakaran terjadi di rumah yang ditinggali ketiganya di RT 6 RW 3 Desa Karangsari. Selain menyebabkan dua orang tewas, kebakaran tersebut juga menghanguskan hampir seluruh bagian dan isi rumah


Kapolsek Bojong AKP Suhadi mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 03.15 WIB. Saat itu, api pertama kali muncul dari kamar yang ditinggali Amir bersama istri dan seorang anaknya.

"Satu keluarga tersebut tinggal di kamar di satu rumah yang juga ditinggali oleh dua keluarga lain, total berjumlah 11 orang. ‎Menurut keterangan saksi-saksi, api berasal dari dalam kamar yang mereka tinggali dan kondisinya terkunci dari dalam," ujarnya,Sabtu (29/8/2020).


Menurut Suhadi, siang hingga malam sebelum terjadi kebakaran, terdengar pertengkaran dari kamar yang ditinggali Amir bersama anak dan istrinya.‎ Lantaran khawatir terjadi sesuatu, salah satu dari anggota keluarga yang tinggal di rumah itu sempat berinisiatif untuk mencoba mendobrak pintu kamar Amir.

Namun hal ‎itu urung dilakukan karena Amir meminta agar keluarga yang lain tidak usah ikut campur masalah rumah tangganya. Meski demikian, keluarga lainnya tetap berjaga-jaga di depan pintu kamar Amir karena masih khawatir jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan


‎"Beberapa saat kemudian, muncul api dari dalam kamar Amir sehingga pintu kamarnya langsung didobrak. Saat didobrak, kondisi Amir, istri dan anaknya sudah ‎terbakar. Mereka kemudian langsung dibawa keluar kamar dan dibawa ke rumah sakit," ujar Suhadi.

Menurut Suhadi, selain pertengkaran, dugaan membakar diri beserta istri dan anaknya muncul karena sebelum kejadian Amir diketahui membeli Pertamax. BBM itu dibawa Amir menggunakan dirigen ke dalam kamarnya.

"Dari keterangan keluarga lain yang satu rumah itu, Amir dan istrinya sebelumnya sudah sering cekcok," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pekalongan Ajun Komisaris Polisi Poniman‎ menuturkan kebakaran mengakibatkan istri dan anak Amir meninggal. Nyawa keduanya tak terselamatkan setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kajen.


"Istri meninggal dengan luka 85 persen, anaknya yang berusia tiga tahun meninggal dengan luka bakar 100 persen. Seluruhnya meninggal di rumah sakit. Sedangkan suami kondisinya kondisinya kritis di RSI Pekajangan," tuturnya.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), Amir diduga sengaja membakar dirinya bersama istri dan anak di dalam kamar yang dikunci dari dalam. Saat itu‎, istri dan anaknya sedang tidur dan baru tersadar setelah api membesar dan membakar sebagian tubuh mereka dan barang-barang di dalam kamar.

"Motifnya dari yang kami gali dari keterangan beberapa saksi, memang keluarga kecil ini cekcok, sering berantem mungkin masalah ekonomi‎ maupun ketidakcocokan di antara mereka," ujar Poniman.

Menurut Poniman, hasil olah TKP mendapati sejumlah barang-barang yang terbakar di kamar Amir terdapat sisa bau bensin. Hasil penyelidikan juga menemukan bukti jika sebelum kejadian Amir membeli Pertamax di salah satu SPBU.

‎"Terduga pelaku (Amir) membeli Pertamax kurang lebih Rp 50 ribu yang dimasukkan ke dirigen. Kami sudah punya CCTV yang menunjukkan terduga pelaku benar membeli Pertamax di SPBU Bojong dan dibawa ke rumah," ujar dia (Wan)

Share it:

Daerah

Post A Comment:

0 comments: