Bupati Agar Membantu Penjaga Sekolah SDN Mekarmukti 4 Cikarang Utara

Share it:

Bekasi,(MediaTOR Online) - Bukan salah bunda mengandung, bila di usia senja keadaan hidup tetap morat marid dan tinggal di  gubuk derita yang kumuh pisan. Semraut, kumuh, kusam dan kumal, penuh misteri plus TV yang dimatiin pemerintah, menambah kian tebal penderitaan Hayadi, penjaga sekolah SDN Mekarmukti 04 Cikarang Utara saat ditemui di tempat tinggalnya di gubuk eks rumah penjaga sekolah terletak di ujung bangunan sekolah itu

            Gubuk derita Hayadi

Saat bincang bincang dengan Hayadi, penjaga sekolah SDN Mekarmukti 4 mengatakan 3 bulan terahir ini nasibnya tinggal di tangan 

belas kasih sang kepsek, dengan honor Rp 700.000 per bulan. Sebab honor Jastek dari Pemkab sudah distop 3 bulan lalu, berkat usianya telah 58 tahun. Peraturan yg menjegal, hingga tidak mendapatkan honor yang dari APBD. Otomatis yang dia dapat hanya honor yang bersumber dari dana Bos Pusat atas belas kasih, Inan selaku top manejer di sekolah ini.

Gubuk derita Hayadi

Berantakan merangkap gudang

Hayadi mengatakan supaya honor yang diterimanya mencukupi untuk makan sebulan, uluran tangan para guru membuat sedikit agak lega plus adanya air isi ulang dari sekolah. Di usia serenta itu,  jadi penjaga sekolah telah 4 tahun, namun baru 3  bulan lalu honornya yang dari Pemkab terhenti akibat telah pensiun. Peraturan dari Dinas Pendidikan otomatis mengurangi uang masuknya.
Apapun resikonya, Hayadi harus mengatur sedemikian rupa agar honornya tetap jalan dari pihak sekolah.

                   Inan, Kepala Sekolah

                        Guru kls 6

Dalam rangka konfirm terkait dana Bos Pusat, MediaTOR telah menitip pesan agar Kepala sekolah memberi waktunya sebelum laporan resmi ke inspektorat, ujar Tarigan dari LSM KMP.
Sangat kasat mata sekolah itu kurang terawat dan keuangan juga tidak transparan peruntukannya
ke mana saja.(Purba)


Share it:

Pendidikan

Post A Comment:

0 comments: