SDN Sukaraya 4 Karang Bahagia Jual Seragam dan LKS ?

Share it:

Bekasi,(MediaTOR Online) - Banyaknya sekolah di Kabupaten Bekasi yang jual LKS dan seragam, baik tingjat SD, SMP, dan SLTA, terutama sekolah milik negara, seenaknya, seakan tidak ada aturan dan peraturan yang tegas dari Dinas Pendidikan. Mereka tidak seirama, sebab banyak juga sekolah yang enggan dan takut melakukan penjualan itu. Bagi yang berani menjual dan pengadaan LKS dan seragam itupun sembunyi sembunyi, bak menjual benda terlarang, atau takut diketahui insan Pers dan LSM yang gencar menyikapi dan mengkritisi hal tersebut. Akibat tidak kompaknya pihak sekolah untuk melakukan pengadaan tersebut kepada siswanya.

SDN yang sengsara

Pihak Dinas pun tidak tegas untuk menindak sehingga sekolah yang berdagang bisa dapat untung yang lumayan dari penjualan tersebut.

Hasil monitoring yang kita lakukan ada beberapa kecamatan di Kabupaten Bekasi, pihak sekolah dasar itu berani menjual seragam dan LKS kepada siswanya. Terutama siswa kelas 1 yang baru masuk tahun ajaran 2022/2023 saat ini. Salah satu di antaranya yaitu SDN Sukaraya 4 di Kecamatan Karang Bahagia. Kepala sekolah selaku top menejer seakan tutup mata, tidak tahu menahu, atau pura pura tidak tahu terkait penjualan seragam dan LKS tersebut. Harganya pun variatif di setiap sekolah. 

Kalau LKS untuk kelas satu Rp 80.000 pak, kalau baju olah raga Rp 120.000, kalau segaram batik lebih mahal lagi, ujar ibu ibu yang menyekolahkan anaknya di SDN Sukaraya 4 itu dengan semangat. Anak bapak kelas berapa, tanyanya pula. Sebab LKS ada untuk semua kelas juga seragam.

Seragam batik

Di Kabupaten  Bekasi memang unik dan penuh tanya. Tidak adanya gerakan cepat, tepat, dan terukur dari Disdik membuat pihak sekolah selaku pihak yang butuh seragam menjadi banyak yang jalan sendiri sendiri tanpa aturan. Seakan peraturan dari Kemendikbud hanya hiasan dinding. Malah monitoring LSM KMP Indonesia yang berkedudukan di Baleendah Bandung menemukan banyak sekolah yang menjual buku LKS/Buku Tema secara online. Sembunyi sembunyi yang pelaku utama di balik layar tetap ditemukan pihak sekolah juga yang dagang.

Alasan online, taunya via WA grup sekolah. Pura pura beli di pasar, kios dadakan yang ada kaitannya dengan sekolah. Habis PPDB dan penjualan buku tema serta seragam maka toko itu pun raib tak tampak. (Ap/T. Manalu)

Share it:

Pendidikan

Post A Comment:

0 comments: