Kinerja Sarman Selaku Kepsek Layak Dipertanyakan

Share it:

Bekasi,(MediaTOR Online) - Setiap kepala sekolah, terutama sekolah milik negara, kinerja sang kepala sekolah patut dipertanyakan bila tidak ada hasil kerja yang sangat bagus dan signifikan terkait kemajuan sekolah itu dari tahun ke tahun. Baik kemajuan sarana dan prasarana maupun kemajuan mutu KBM yang membanggakan. Terlebih bila sang kepala sekolah itu telah lama penjabat di sekolah tersebut. Pihak Dinas Pendidikan sepatutnya mengevaluasi ulang tentang prestasi sang kepsek itu bila jalan di tempat tanpa progres yang baik seperti kepala sekolah yang bermutu.

SDN Bahagia 04 kurang terawat

Salah satu kepala sekolah di Kecamatan Bebelan Kabupaten Bekasi yang kinerjanya patut kita pertanyakan adalah Sarman. 

Kepala sekolah SDN Bahagia 04 ini, selain jarang masuk, dia juga pilih kasih kepada tamunya, terutama pers dan LSM. Tamu yang dia senangi tentu hubungan komunikasi lancar. Tapi yang tidak disenang, komunikasi ya macet. Pura pura ngasi no hp, lantas kemudian diblokir. Akhirnya komunikasi buntu. 

Tapi bagi yang lain yang dia suka atau yang dia takuti, tentu tidak ada istilah diblokir. Pernah hal ini ditanyakan kepada stafnya, namun tak ada yang tahu. 

Sebenarnya banyak hal yang mau kita diskusikan dan konfirm terkait apa saja terkait kemajuan sekolah itu.

Selaku salah satu sekolah dasar penggerak di Kabupaten Bekasi, seharusnya Sarman menberikan contoh baik kepada sekolah lain, terutama sarana sekolah yang kurang memenuhi standar. Sekolah yang memiliki siswa 737 ini sangat miris melihatnya sebab hanya punya 4 toilet untuk memenuhi kebutuhan siswa yang riil saat jam istrahat. Selain ini saat berkunjung ke sekolah itu, Sarman selaku kepala sekolah tidak ada di tempat. 

Dihubungi via ponselnya tulalit alias diblokir. Saat lomba seni juga di SDN Bahagia 05 , dia langsung ngacir entah ke mana sehingga sulit mendapat informasi terkait acara lomba tersebut, Berapa besaran biaya lomba dan bagaimana metode pengumpulan dananya. 

Termasuk berapa sekolah pesertanya. Sarman anggap sepele atas kehadiran insan pers. Pokoknya setiap pers yang datang, cukup kasih jajan bocah 50.000 rupiah. 

Sangat ironis memang... 

(Purba)

Share it:

Pendidikan

Post A Comment:

0 comments: