Raport Merah Untuk Pelnis, PPL dan Gapoktan Kecamatan Panimbang

Share it:
Pandeglang, (MediaTOR) - Pelaksana Tekhnis [Pelnis], Pendamping Pelaksana Lapangan [PPL] dan Ketua Gabungan Kelompok Tani [Gapoktan] Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten dalam waktu yang bersamaan menimbulkan persoalan meski kadarnya berbeda. Akan tetapi hal itu menimbulkan beberapa keprihatinan dari beberapa lembaga yang memiliki Tupoksi yang sama di Kabupaten Pandeglang.
    Asep Zainal Arifin Sp Pelnis Kec Panimbang saat ditemui Patroli Ia hanya bisa meraba-raba mencari celah pembenaran menyoal jumlah Kelompok Tani [Koptan]yang memperoleh Bantuan melalui Program SLPTT  sebab jawaban Asep berbeda sebagaimana data yang Dia kirimkan Pada Kaisan selaku Ketua Gapoktan padahal Data jumlah Koptan tersebut jelas-jelas Asep sendiri yang membuat sekaligus mendatangani  lalu dibubuhi stempel Pelnis.’Data Koptan yang tercatat dan yang memperoleh Bantuan di Kec Painimbang itu hanya ada 88 Koptan’ ungkap Asep tanpa bisa memperlihatkam rincian sebagai bukti Validasi nya.
    Sementara sebelumnya Kaisan mengatakan pada Koran ini bahwa Data Koptan yang Ia terima jumlahnya 90 Koptan dari angka sebanyak itu Dia tidak mengetahui siapa-siapa saja Orangnya dan seperti apa status legalisasinya ‘Terus terang Saya sendiripun merasa kebingungan kenapa Pelnis memberikan Data sebanyak itu padahal seharusnya Pelnis harus berembuk dulu dengan Saya untuk mengakuratkan Data yang sebenarnya’
    Lanjut Kaisan Permasalahannya adalah Itu semua menyangkut perolehan Bantuan baik berupa bibit pupuk,maupun Finansial yang jumlahnya Puluhan Juta Rupiah dan itu adalah Uang Negara yang harus kita manfaatkan dengan penuh amanah.’Jadi mana yang benar Apakah Jumlah Koptan 88 atau 90 ‘Tanya wartawan .Kaisan tetap bersikukuh pada selembar kertas yang disodorkan Pelnis sejumlah 90 Koptan.
    “Hal itu jelas Pelnis terindikasi membentuk Koptan-Koptan Siluman.Jika memang Asep terbukti benar maka Asep harus bisa membuktikan kebenaran itu baik pada Semua Petani yang ada di Kec Panimbang atau pada Distanbun Kab Pandeglang,” Ujar Rudi Salah satu aktifis LSM Karya Mandiri saat diminta komentarnya.
    Sementara Kuswara salah satu Pendamping Pelaksana Lapangan [Pelnis] Desa Mekar Sari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang dalam waktu yang hampir bersamaan, ia telah melontarkan tuduhan yang sama sekali tidak mendasar pada Wartawan dan LSM,”Bahwa anggaran Dana Panen Raya Panimbang sudah habis oleh Wartawan dan LSM,”ujar salah satu warga setempat, menirukan ucapan Kus.
   Kalimat yang bernada tuduhan dan terkesan mencari kambing hitam tersebut dilatar belakangi dengan adanya Pergelaran Panen Raya yang dihadiri Bupati Kabupaten Pandeglang pada Bulan Pebruari lalu, kala Syair salah satu anggota koptan meminta upah kerja. Kus katakana, dananya sudah habis oleh dua elemen tersebut. Padahal menurut pengamatan beberapa pekuli tinta dan LSM, bahwa dana Panen Raya berasal dari sumbangsih PT Pertani sejumlah Rp 20 juta diduga banyak dikorupsi oleh pelaku-pelaku Panen Raya. *(A.NASR)

Share it:

Daerah

Post A Comment:

0 comments: