Air Adalah Sumber Kehidupan Yang Fundamental

Share it:
Cibinong,(MediaTOR) - Kebutuhan air dari tahun ketahun semakin meningkat seiring dengan lajunya pertambahan penduduk dan lajunya pembangunan disegala bidang. Dimana setiap aktivitas kehidupan atau aktivitas pembangunan memerlukan air.
      Terkait hal itu Direktur Utama PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten  Bogor, H. Hadi Mulya Asmat SH MM, mengatakan,“Air adalah sumber kehidupan,” tuturnya, belum lama ini. Pernyataan ini mengandung makna bahwa air adalah salah satu karunia Allah Tuhan Yang Maha Esa merupakan salah satu sumber kehidupan fundamental dan mendasar bagi mahluk hidup. Sejalan dengan amanat yang tertuang dalam Undang undang Dasar 45 Pasal 33 ayat 3 bahwa air dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Sehingga memberikan manfaat kesejahteraan bagi seluruh rakyat yang mencakup aspek sosial, kesejahteraan dan pelayanan umum.
     Penguasaan air oleh negara yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau pemerintah daerah dimaksudkan untuk menjamin hak setiap warga masyarakat untuk mendapatkan air bagi pemenuhan kebutuhan pokok sehari hari .”
    Menurut H. Hadi, “Pertambahan penduduk dan lajunya pembangunan di segala bidang secara tidak langsung berpengaruh terhadap penggunaan air dan ketersediaan air. Untuk mengatasi hal tersebut Perda No 19 Tahun 2008 pasal 7 dan dipertegas pada pasal 16 f yaitu penataan air diarahkan pada pemanfaatan yang memperhatikan ketersediaan dan kelangsungan sumber air sebagai sumber penghidupan.
    Menurunnya ketersediaan air terutama pada musim kemarau merupakan sebab akibat terganggunya ekosistem wilayah sumber daya air. Sehingga berdampak kepada air yang tadinya berfungsi sosial menjadi fungsi ekonomi, dan secara tidak lansung akan berpotensi menimbulkan konflik kepentingan antar sektor, antar wilayah dan berbagai kepentingan yang terkait dengan ketersediaan air.
     Dalam rangka untuk menyesuiakan paradigma dan mengantisipasi kompleksitas perkembangan masalah air yang menempatkan air dalam dimensi sosial, lingkungan hidup dan ekonomi secara selaras diperlukan adanya pendekatan yang integrative, komprehensif dan holistic secara utuh mulai dari hulu sampai hilir tanpa dipengaruhi oleh batas batas  wilayah administrasi sehingga mampu untuk menyelaraskan antara fungsi sosial, lingkungan hidup dan ekonomi serta mampu untuk mewujudkan sinergi dan keterpaduan yang harmonis antar sektor, antar wilayah dan berbagai pihak yang terkait dengan air.
      Ditambahkan Hadi, “Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor mengemban misi menyediakan pelayanan air minum kepada masyarakat Kabupaten Bogor, sebagian Kota Depok dan sebagian Kota Bogor. Sejak dibentuk pada tahun 1983 sampai dengan tahun 2013, cakupan pelayanan baru mencapai 16,23%, hal ini disebabkan salah satunya dibutuhkan investasi dan biaya yang besar agar dapat melayani seluruh masyarakat Kabupaten Bogor.
    Untuk penyediaan fasilitas air bersih membutuhkan biaya dan investassi yang besar mulai dari proses produksi, pemeliharaan, pendistribusian, kebutuhan pokok air baku, material dan tenaga listrik. Pada faktanya pasokan air baku berkurang, harga bahan kimia meningkat, nilai tukar rupiah terhadap U$ dolar meningkat 23% per 24 Desember 2013 dibandingkan harga pada akhir tahun bulan desember 2009, tarif dasar listrik untuk pelanggan industri pada tahun 2009 meningkat 70% pada tahun 2013, kenaikan harga bahan bakar minyak subsidi dan non subsidi, kenaikan Upah minimum Kabupaten, dimana pada tahun 2010 sebesar Rp. 1.056.914.- menjadi Rp.2.242.240.- pada tahun 2014, sehingga kesemuanya ini sangat berdampak terhadap biaya proses pengolahan air bersih.
    PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor selain mengemban misi menyediakan air bersih kepada masyarakat, harus mampu dikelola secara baik (good corporate governance) agar dapat menghasilkan tingkat kinerja pelayanan prima untuk menjaga kesinambungan dan peningkatan kualitas, kuantitas dan kontinuitas  pelayanan kepada masyarakat.
     Dengan meningkatnya kinerja keuangan, maka dapat memenuhi kebutuhan investasi dan biaya sehingga dapat meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat Kabupten Bogor. “tandasnya (Haryati/Jay).

Share it:

Bodetabek

Post A Comment:

0 comments: