Diantara Riuhnya Kemeriahan 70 Tahun RI. Jembatan Pohon Kelapa Kembali Menelan Korban

Share it:
Sukabumi,(MediaTOR) - Ditengah riuhnya kemeriahan peringatan 70 tahun RI, sebuah jembatan dari pohon kelapa telah kembali menelan korban jiwa pelintasnya. Peristiwa jembatan pohon kelapa yang belum lama ini mengorbankan jiwa warga tersebut, terjadi pada jembatan sarana yang menghubungkan antara Kampung Tegal Panjang dengan Kampung Sukajadi, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.    
     Keterangan yang diperoleh, korban diketahui saat mengendarai roda dua masuk ke lobang jembatan dan terjatuh ke bawah.
     Ironis. Saat ini, pemerintah sedang mencanangkan berbagai proyek prestisius bernilai ratusan triliun rupiah, sementara ada jembatan pohon kelapa yang mengorbankan jiwa warga. Padahal lokasi jembatan tersebut hanya berjarak sekian jam perjalanan dari ibukota negeri ini.
      Dan keberadaan sarana jembatan yang menghubungkan dua kampung antara Tegal Panjang dan Sukajadi tersebut ternyata dibangun oleh warga sendiri untuk kepentingan umum. Secara ekonomi jembatan tersebut hanya bisa dilalui oleh warga yang memiliki kendaraan roda dua. Sangat disayangkan sejak jembatan itu dibangun sampai sekarang tidak ada perhatian dari pemerintah.
     Menurut pengamatan MediaTOR di lapangan  masih banyak ditemukan jembatan dari bambu atau pohon kelapa di daerah Jampang Kulon, Sukabumi. Yang memprihatinkan masih saja jembatan yang tidak layak dipergunakan tidak diperhatikan oleh pemerintah. Padahal NKRI sudah 70 tahun merdeka. Mungkin yang dirasakan oleh sebagian rakyat bukan merdeka terusirnya dari penjajah, yang diinginkan oleh mereka menikmati pembangunan setelah 70 tahun NKRI menyatakan merdeka.
   GURATAN PERTIWI, sebuah LSM di kawasan Pakidulan, Jampang, Sukabumi, kepada MediaTOR mengingatkan, bahwa pemerintah berakar dari rakyat, dalam kodrat manusia sebagai mahluk sosial yang wajib dilindungi dan wajib disejahterakan hidupnya secara umum seperti fasilitas pembangunan yang diperlukan dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kepada siapa lagi rakyat berteriak meminta tolong selain pada  pemerintah, ungkapnya.(Dicky/Dendi)

Share it:

Daerah

Post A Comment:

0 comments: