Guna Menanggulangi Sampah Dua Wakil walikota Bogor Kunjungi Galuga

Share it:

Bogor,(MediaTOR Online) - Upaya menangulangi permasahan sampah saat ini masih masalah sangat rumit yang ada di Kota Bogor dalam kerja sama perpanjangan MOU.Kerja sama untuk  penggunaan galuga tempatnya berada di wilayah Kabupaten Bogor. Wakil Bupati Bogor dan Wakil Walikota Bogor kunjungi TPAS Galuga Cibungbulang . Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan dan Wakil Walikota Bogor, Dedie A. Rachim  Selasa (21/7/2020). Maksud kunjungan kedua wakil kepala daerah tersebut untuk mengevaluasi perpanjangan Perjanjian Kerjasama (PKS) soal pengelolaan sampah Penampungan Sampah Akhir (TPSA) Galuga,  diketahui PKS akan berakhir pada 31 Desember 2020 mendatang.

Sebelum menandatangi perjanjian MOU guna  perpanjangan kerjasama, baik Pemkab dan Pemkot perlu adanya evaluasi dan koreksi.

"Kami evaluasi dengan internal hak kewajiban Pemda apa saja, melihat kewajiban apa saja terhadap masyarakat nya bagaimana. Sehingga yg belum maksimal menjadi maksimal, itu yg terpenting," ujar, Iwan Setiawan,

Lebih lanjut Iwan Setiawan menjelas kan, selain menambah luas lahan pembuangan sampah, pihaknya juga akan menambah armada truk sampah, serta mencari investor luar dari pemkot atau pihak swasta yang siap menggelontorkan dana untuk pengolahan sampah.

"Saat ini, daya angkut sampah mencapai  sekitar 538,22 ton per hari oleh 230 armada truk sampah untuk sekali jalan. Artinya masih ada 2.400 ton sampah yang tidak terangkut dan harus dibakar," ujarnya
Namun, Iwan menegaskan, meski TPAS Galuga berada di Kabupaten Bogor, dia tidak ingin mencoreng perjanjian kerja sama tempat pembuangan sampah di TPAS Galuga, atau membuang sampah di lahan milik Pemkot Bogor. "Jangan mentang-mentang tuan rumah. Kita harus hormati perjanjian kerja sama yang ada. Kedepan kita akan beli lahan. Karena wilayah kita lebih luas. Otomatis sampahnya lebih banyak. Tapi lahan kita kecil," kata Iwan.

Baik Wakil Bupati Iwan Setiawan dan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim. Keduanya sepakat untuk berbagi peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah di TPAS Galuga.
Pemkot Bogor, yang memiliki luas lahan lebih besar pun siap memberikan sebagian lahannya digunakan untuk zona inkubator sampah, kemudian hasilnya bisa dinikmati oleh warga sekitar, merupakan warga Kabupaten Bogor.
"Iya jadi sampah tidak hanya ditumpuk. Tapi bisa dimanfaatkan. Bisa jadi pupuk dan lainnya. Retribusinya masuk ke Kabupaten Bogor, terus bisa menyerap tenaga kerja dari Kabupaten Bogor warga yang terdekat lah dari TPAS Galuga ini," ujar Dedie.
Menurut Dedie calon investor yang datang dan tertarik memanfaatkan sampah di TPAS Galuga sudah banyak. Namun, mereka cenderung ingin mendirikan unit bisnisnya diluar area TPAS. "Calon investor banyak. Tapi minta ditempat lain diluar area TPAS. Padahal didalam da ada jadi nggak perlu izin AMDAL lagi jadi include satu paket dan sistem jadi terintegrasi," pungkas Dedie.. ( Pa. Cik)Guna Menagulangi Sampah Dua Wakil wali Kota Bogor Kunjungi Galuga.

Mediator. Bogor Dalam Upaya menangulangi permasahan sampah saat ini masih masalah sangat rumit yang ada di Kota Bogor dalam kerja sama perpanjangan MOU.Kerja sama untuk  penggunaan galuga tempatnya berada di wilayah Kabupaten Bogor. Wakil Bupati Bogor dan Wakil Walikota Bogor kunjungi TPAS Galuga Cibungbulang . Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan dan Wakil Walikota Bogor, Dedie A. Rachim  Selasa (21/7/2020). Maksud kunjungan kedua wakil kepala daerah tersebut untuk mengevaluasi perpanjangan Perjanjian Kerjasama (PKS) soal pengelolaan sampah Penampungan Sampah Akhir (TPSA) Galuga,  diketahui PKS akan berakhir pada 31 Desember 2020 mendatang.

Sebelum menandatangi perjanjian MOU guna  perpanjangan kerjasama, baik Pemkab dan Pemkot perlu adanya evaluasi dan koreksi.

"Kami evaluasi dengan internal hak kewajiban Pemda apa saja, melihat kewajiban apa saja terhadap masyarakat nya bagaimana. Sehingga yg belum maksimal menjadi maksimal, itu yg terpenting," ujar, Iwan Setiawan,

Lebih lanjut Iwan Setiawan menjelas kan, selain menambah luas lahan pembuangan sampah, pihaknya juga akan menambah armada truk sampah, serta mencari investor luar dari pemkot atau pihak swasta yang siap menggelontorkan dana untuk pengolahan sampah.

"Saat ini, daya angkut sampah mencapai  sekitar 538,22 ton per hari oleh 230 armada truk sampah untuk sekali jalan. Artinya masih ada 2.400 ton sampah yang tidak terangkut dan harus dibakar," ujarnya
Namun, Iwan menegaskan, meski TPAS Galuga berada di Kabupaten Bogor, dia tidak ingin mencoreng perjanjian kerja sama tempat pembuangan sampah di TPAS Galuga, atau membuang sampah di lahan milik Pemkot Bogor. "Jangan mentang-mentang tuan rumah. Kita harus hormati perjanjian kerja sama yang ada. Kedepan kita akan beli lahan. Karena wilayah kita lebih luas. Otomatis sampahnya lebih banyak. Tapi lahan kita kecil," kata Iwan.

Baik Wakil Bupati Iwan Setiawan dan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim. Keduanya sepakat untuk berbagi peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah di TPAS Galuga.
Pemkot Bogor, yang memiliki luas lahan lebih besar pun siap memberikan sebagian lahannya digunakan untuk zona inkubator sampah, kemudian hasilnya bisa dinikmati oleh warga sekitar, merupakan warga Kabupaten Bogor.
"Iya jadi sampah tidak hanya ditumpuk. Tapi bisa dimanfaatkan. Bisa jadi pupuk dan lainnya. Retribusinya masuk ke Kabupaten Bogor, terus bisa menyerap tenaga kerja dari Kabupaten Bogor warga yang terdekat lah dari TPAS Galuga ini," ujar Dedie.
Menurut Dedie calon investor yang datang dan tertarik memanfaatkan sampah di TPAS Galuga sudah banyak. Namun, mereka cenderung ingin mendirikan unit bisnisnya diluar area TPAS. "Calon investor banyak. Tapi minta ditempat lain diluar area TPAS. Padahal didalam da ada jadi nggak perlu izin AMDAL lagi jadi include satu paket dan sistem jadi terintegrasi," pungkas Dedie.. ( Pa. Cik)
Share it:

Bodetabek

Post A Comment:

0 comments: