DIDUGA GAS OPLOSAN NYARIS CELAKAI WARGA

Share it:


Bogor,(MediaTOR Online) - Kisah tragis hampir terjadi di  kawasan Ciomas Kabupaten Bogor, Minggu (16/9) lalu. Dan nyaris mencelakai warga  setempat,  akibat sebuah gas melon 3 kg yang dibelinya,  tiba tiba menyemburkan cairan putih dan mengepul di sekitar rumahnya. Beruntung saat itu tidak ada  percikan api sehingga kisah tragis meledaknya gas melon dikawasan itu, tidak terjadi. 


Menurut pengakuan Ewin Hartini, warga Gang Ledeng Rt. 03, Rw 06 Kelurahan Pagelaran, Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor, menuturkan, awalnya dia akan memasak air, tetapi gas yang baru dibelinya itu tidak berfungsi dan tidak bisa menyala, “Saking penasarannya saya coba buka katupnya, tetapi tiba tiba menyemburkan cairan putih menyerupai asap  sehingga memenuhi ruangan dapur saya.  Saya kaget dan panik, untung ada tetangga yang membawa gas itu keluar rumah. Saya duga itu gas oplosan karena setelah cairannya dimasukkan kedalam gelas,  ternyata jadi air banyak sekali“ tuturnya.


Diakui  Ewin, gas itu didapatnya  dari seorang pengecer bernama Ari, warga Kedunghalang Kota Bogor.  “Saya dapat gas melon 3 kg itu dari pengecer namanya Ari, dan Ari menurut pengakuannya mengambil gas itu dari agen pangkalan LPG 3 kg Riani yang berlokasi di Kedunghalang” ujanya.


Ketika ditelusuri, pengelola   pangkalan LPG 3 KG Riani, H. Yusuf, yang berlokasi di jalan pembangunan Rt 02/09 Kelurahan Kedunghalang Kecamatan Bogor Utara  Kota Bogor, dengan nomor registrasi 316718743478xxx itu menolak kalau gas yang didistribusikannya itu adalah gas oplosan “Tidak mungkin gas itu saya oplos, gas itu turun dari truk langsung saya distribusikan ke pengecer pengecer lainnya. Kemudian saya juga kan tidak tahu tabung gas itukan banyak datang dari mana mana, sehingga kita tidak tahu masalah itu. apalagi dugaan dioplos” ucap Yusuf.


Ketua Hiswanamigas wilayah Bogor, Asep.... ketika dimintai tanggapannya mengenai hal itu, juga menolak kalau gas melon 3 kg itu dioplos “Rasanya tidak mungkin kalau gas itu dioplos. Kalaupun ada airnya,  gas itukan sifatnya cair, bisa saja memang itu cairan gas. Kalaupun dikatakan ada air campur cairan putih menyebur,  saya yakin itu adalah gas, dan bukan air biasa.” tegas Asep.


“Beruntung  saat itu tidak ada percikan api, sehingga ibu itu bisa terselamatkan, kalau ada percikan api mungkin ceritanya akan berbeda” katanya khawatir


Asep juga menjelaskan “Masyarakat seharusnya sudah memahami, bahwa tabung gas itu vitalnya adalah di katupnya, jadi jika katupnya ditekan maka gasnya  akan keluar, apalagi gas baru,  dorongannya sangat tinggi sehingga menyembur keatas,” ujarnya. ( Pa cik)

Share it:

Hukum Dan Kriminal

Post A Comment:

0 comments: