Pungli SMPN 3 Cikarang Selatan Perlu Diberantas, Kepseknya Alergi Pada Pers

Share it:

Bekasi,(MediaTOR Online) - Selaku sekolah milik negara baik SD, SMP, maupun SMA/SMK bila ada Pungutan Liar alias Pungli layak diberantas. Sebab tidak elok sekolah yang dibiayai negara lewat Dana BOS Pusat ditambah dana APBD sekolah itu masih melakukan Pungli demi sekolah yang memberatkan orang tua siswa. Namanya Pungli berapapun besarannya wajib diberantas, terlebih tanpa restu atau ijin Dinas Pendidikan. Sebab seluruh biaya sekolah telah dicover oleh Dana Bos.

Staf yang cerdas menjawab pers

Namun tak disangka masih ada saja sekolah yang berani melakukan Pungli dengan mengkambinghitamkan para orang tua siswa. Sehingga terjadi Pungli tanpa Rapat Komite dengan orang tua siswa. Hanya bermodalkan 
kesepakatan masing masing kelas yang dikomandoi Korlas dan disetujui wali kelas, tentu atas restu pimpinan tertinggi di sekolah itu. Seperti yang terjadi di SMPN 3 Cikarang Selatan. 
Di sini ada pungutan yang variatif kepada siswa selaras dengan jenjang dan kondisi kelas. SMPN 3 Cikarang Selatan dipungut dana sebesar Rp 15.000 per siswa per  bulan. Bila dikalikan dengan jumlah siswa tahun ajaran 2024 sebanyak 1156 sesuai laporan Dapodik. Berarti hasil Pungli bila terkumpul lumayan bisa ratusan juta per tahun. Pungutan ini tanpa ada laporan pertanggung jawaban kepada orang tua.

                Sarang Pungli

         Para siswa jadi korban Pungli

Ketika hal ini mau dikonfirmasi, sang Kepsek sangat alergi sama wartawan. Saat berkunjung ke sekolah ini, Ludi R Utomo sang kepsek langsung ngacir. Untuk lebih jelas nanti, Mangadar Siahaan selaku Ketua LSM Lapan Tipikor akan melaporkan Kepsek SMPN 3 Cikarang Selatan terkait Pungli, seragam, dan realisasi Dana BOS Pusat  sera dana APBD SMPN 3 ini ke Inspektorat dan ke Tipikor.
            Pemeliharaan sekolah minim

Termasuk terkait Pemeliharaan sekolah ini yang ratusan juta tidak jelas. 
Pemeliharaan sekolah tak jelas realisasinya sementara ada anggaran bersumber Dana Bos Pusat. Walau ada dana pemeliharaan, pihak sekolah masih Pungli dari siswa dengan alasan kebersihan dan kegiatan tertentu, Padahal seluruh dana untuk sekolah telah dibiayaai negara. Ludi R Utomo wajib  saya lapor, ujar Mangadar akibat Kepsek ngacir saat mau ditemui.(Purba)

Share it:

Post A Comment:

0 comments: