Bekasi,(MediaTOR Online) - Bila banyak sekolah milik negara yang rusak dan amburadul, peran Disdik dan pengawas, serta warga sekolah patut kita pertanyakan. Sebab sekolah itu selain dapat bantuan dari Pusat berupa BOS, juga dapat bantuan perbaikan sarana/prasarana dari Dinas terkait yang menanganinya.
Makanya patut kita pertanyakan peran sentral Kepala Sekolah bila sekolah yang dipimpinnya kok bisa hingga rusak parah, hingga mau ambruk. Kondisi demikian tentu sangat merugikan para anak didik yang menimba ilmu di situ berkat tiadanya rasa aman dan nyaman saat KBM berlangsung. Pada ahirnya sang anak pun tidak maksimal menyerap ilmu yang ditransfer guru terlebih bila tempat belajarnya kumuh dan kotor. Belum lagi bila kondisi toilet yang rusak dan bau.
Kondisi kumuh, jorok dan banyak yang rusak itu akan kita temukan di SMPN 3 Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Sekolah yang dipimpin Nesin tersebut makin hari makin banyak yang rusak parah, kian kumuh dan gersang.
Toilet bau dan banyak yang rusak,. Tergambar bahwa sekolah ini tidak secara rutin dan berkala dirawat sejalan dengan adanya anggaran perawatan hususnya dana dari Bos Pusat. Nyata terlihat Nesin mengikuti pola dan metode Budiono kepala sekolah sebelumnya yang pindah entah kemana dilempar Dinas. Sebab Budiono salah satu kepala sekolah yang ogah merawat sekolah. Makanya sejak dia meninggalkan sekolah itu , semakin parah ditambah malasnya Nesin merawatnya.
Dari gambaran menyeluruh, kinerja Nesin dan Budiono itu mendapat pembiaran, seakan direstui Disdik. Biarlah sekolah itu kian tidak berkualitas yang penting sang kepsek masih dibutuhkan Dinas. Sang kepsek selain jarang masuk juga jarang rapat internal untuk membahas kemajuan sekolah. Nesin dan Budiono
sejak mereka memimoin sekolah ini tidak transparan dalam pengelolaan anggaran sekolah. Sehingga semakin lengkaplah derita SMPN 3 Cibitung yang memiliki siswa 1040 sesuai laporan Dapodiknya ke Pusat tersebut. Saat ujian sekolah juga dalam minggu ini, sang kepsek juga tidak betah di sekolah. Yang rajin masuk ke sekolah ya Satpam, murid dan gurunya.
Purba. ***
Post A Comment:
0 comments: