Palembang,(MediaTOR Online) - Sejumlah Aktivis akan melakukan aksi unjuk rasa ke Polda Sumatera Selatan terkait maraknya beras oplosan yang diduga merugikan Negara dan Konsumen Triliunan Rupiah.
Aksi unjuk rasa itu akan dilakukan beberapa hari kedepan di Mapolda Sumatera Selatan.
Sejumlah Aktivis mendesak Kapolda Sumatera Selatan segera menurunkan Tim Satgas Pangan guna menelisik apakah praktik 'culas' produsen beras yang disampaikan Menteri Pertanian. Diduga ada keterkaitan atau keterlibatan Produsen beras di Wilayah Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir, Wilayah Keramasan Palembang dan sejumlah Produsen beras di Wilayah lain dalam Propinsi Sumatera Selatan.
"Nah ini perlu dilakukan penelusuran oleh Polda Sumatera Selatan," ujar Siagian, salah seorang Aktivis.
Sebagai catatan, di Wilayah Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir terdapat Produsen beras berbagai merk, diantaranya, PT.Buyung Putra Pangan yang memproduksi beras merk Topi Koki, Belido dan Wayang. PT.Rusna Jaya, PT.Srikandi Putra Pangan, PT.Harapan Jaya.
Sedangkan di daerah Keramasan terdapat produsen beras yang memproduksi beras merk Selancar. Di Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin juga terdapat produsen beras.
Kisruh beras oplosan yang terjadi beberapa waktu lalu kembali mencuat dan menjadi sorotan publik.
Bersama Satgas Pangan Bareskrim Polri, Kementerian Pertanian resmi mengungkap tabir 212 merk beras premium dan Medium yang diduga melanggar regulasi mutu dan takaran.
Sekitar 10 perusahaan terbesar terindikasi melakukan praktik curang telah diperiksa Satgas Pangan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah memberantas kecurangan pangan yang merugikan konsumen.
"Ada 10 perusahaan terbesar yang sudah dipanggil oleh Bareskrim, Satgas Pangan," tegas Amran di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Sabtu (12/7/2025).
Pemeriksaan tersebut, kata Amran, menyasar produk yang tidak sesuai standar mutu, seperti volume yang dikurangi, kualitas buruk, hingga label yang menyesatkan.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkap sejumlah temuan baru soal praktik 'culas' para produsen hingga pedagang yang telah memanipulasi harga hingga kemasan beras subsidi.
Amran mengatakan, mereka juga terbukti memanipulasi dan menjual beras tak mengikuti standar mutu ketentuan jenis beras yang ditetapkan oleh Pemerintah dengan total jumlah 212 merek.
"Ada yang volumenya dikurangi, ada yang kualitasnya dikurangi. Harusnya dia beras curah, tapi ditulis Premium," ujarnya.
Praktik tersebut, kata Amran, terjadi selama ber tahun tahun dengan total kerugian Negara Rp.2 Triliun per Tahun. Dengan demikian, selama lima Tahun Negara dirugikan Rp.10 Triliun. Amran juga menyebutkan, potensi kerugian konsumen akibat praktik curang ini bisa mencapai Rp.99 Triliun.
Sebagai tindak lanjut temuan Kementan itu, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittpideksus) Bareskrim gerak cepat, terjun langsung untuk menemukan sejumlah produsen atas dugaan pelanggaran mutu dan takaran. Dari penelusuran tersebut terdapat empat produsen beras yang diduga melakukan praktik culas.
"Betul, masih dalam proses Pemeriksaan," kata Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjend Helfi Assegaf kepada Wartawan di Jakarta, Sabtu (12/7/2025).
Ia juga membenarkan bahwa pemeriksaan ini dilandasi atau turut didasari informasi dari Menteri Pertanian Amran.
Berikut 10 Merk Beras diduga Oplosan
Wilmar Group : Sovia, Fortune, Slip (Aceh, Lampung, Sulsel, Jabodetabek, Yogyakarta)
PT. Food Station Tjipinang: Alfamidi Setara Pulen, Sentra Ramos, Food Station (Aceh, Sulsel, Kalsel, Jabar).
PT.Belitang Panen Raya : Raja Platinum, Raja Ultima (Jateng, Aceh, Jabar, Jabodetabek).
PT Seafood Candi Indonesia: Lariset, Lezat (Jabodetabek, Jateng, Jabar).
PT.Buyung Poetra Sembada Tbk : Topi Koki (Lampung,Jateng).
PT. Bintang Terang Lestari Abadi : Elephas, Maximus, Slip Hummer (Sumut, Aceh ).
PT.Sentosa Utama Lestari (Japfa Group): Ayana (Yogyakarta, Jabodetabek ).
PT.Subur Jaya Indotama: Dua koki, Subur Jaya (Lampung).
CV.Bumi Jaya Sejati: Raja Udang, Kakak adik (Lampung).
PT.Jaya Utama Santuhah: Pandan Wangi, BMW.
"Kami mendukung pihak Kepolisian dalam mengusut praktik 'culas' produsen beras," ujar Siagian, salah seorang Aktivis kepada Wartawan di Palembang, Senin.
Siagian berharap, pihak Kepolisian benar benar serius menangani kasus dugaan beras oplosan berbagai merk tersebut.(Tim)
Post A Comment:
0 comments: