Cinta Tanah Air Diridhoi Allah

Share it:
Waykanan,(MediaTOR) - Ketua Lembaga Persatuan Tokoh Islam (LPTI) Walisongo Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung KH Rofiul Bashori mengingatkan masyarakat daerah itu untuk cinta kepada tanah air agar mendapat Ridho dari Allah SWT.
    "Kita berbeda-beda tetapi tetap satu juga. NKRI harga mati!" ujar Pengasuh Ponpes Roudhotul Mutaqin itu di Serdang Kuring, Bahuga, Waykanan, Selasa, lalu.
    Setelah menyerukan kalimat lazim warga Nahdlatul Ulama (NU) "NKRI Harga Mati!" itu, putra KH Nashikin Asnawi tersebut mengajak jamaah pengajian yang memenuhi sekitar 150 tenda untuk berdiri.
    "Yang tidak cinta tanah air semoga tidak dirodhoi Allah. NKRI Harga Mati! Silakan Kapolsek Bahuga memimpin kita untuk menyanyikan Indonesia Raya," ujar KH Rofiul Bashori pada kegiatan dihadiri ribuan warga NU itu.
    Kapolsek Bahuga AKP Maryadi tidak menolak permintaan tersebut dan segera maju lalu memimpin ribuan masyarakat yang menghadiri pengajian menghadirkan KH Anwar Zahid yang dilahirkan di Dukuh Patoman, Desa Simorejo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur.
    "Kita bela Aswaja. Islam kita bukan bid'ah," ujar Kiai Bashori seusai lagu Indonesia Raya selesai dinyanyikan.
    Setelah itu, Kiai Bashori yang juga Rois Syuriah NU Kabupaten Waykanan tersebut meminta KH Supandri menyampaikan mengenai Islam Aswaja. Seperti apakah orang yang belajar ilmu agama diharuskan melalui guru yang bersanad atau mempunyai silsilah keilmuan.
    "Berdasarkan kitab Sirojul Muridin halaman 80 dan Qoul Syeikh Abdul Qodir Al Jazari itu harus, karena belajar melalaui guru yang bersanad adalah salah satu cara agar ilmu yang dipelajari tetap terjaga kemurniannya," papar KH SUpandri di depan ribuan jamaah LPTI.
    Hadir pada kegiatan itu tokoh dan pejabat Waykanan, Ketua PCNU KH Nur Huda, Ketua PC GP Ansor Gatot Arifianto, Ketua DPRD Raden Adipati Surya, Ketua TP PKK Dr Rina Marlina, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Gino Vanollie.
    "Peran NU cukup jelas untuk negara ini, mengajak masyarakat berahklak baik melalui pengajian serta mengingatkan kebhinekaan yang harus diterima sebagaimana disampaikan Gus Dur, keragaman adalah keniscayaan akan hukum Tuhan atas ciptaan-Nya," ujar Gatot menambahkan.(Dian Firasta)

Share it:

Daerah

Post A Comment:

0 comments: