Pelanggan keluhkan Meroketnya Harga Penyaluran Gas, PGN Berencana Ambil Alih

Share it:


Jakarta,(MediaTOR Online) - Meroketnya harga penyalyran gas dikeluhkan warga Jakarta Timur. Pihak PGN berencana mengambil alih dan menyalurkan langsung ke pelanggan agar harga lebih terjangkau.

Para pelanggan penyaluran gas di Jakarta Timur mengeluhkan soal melangitnya harga, pasalnya mereka harus membayar dua kali lipat dari harga dasar, yakni Rp6.000 kali dua per M3, yakni sebesar Rp12.000. Belum lagi harus membayar biaya lainnya, semisal beban kalori maupun presure, termasuk kewajiban membayar PPN, sehingga jika ditotalkan per pelanggan harus merogoh kocek sekitar Rp18.000 rupiah.

Infonya, harga pengguna penyaluran gas dua kali lipat itu disampaikan Ina Herlina selaku Account Exsecutive PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Area Jakarta kepada para pelanggan di Kampoeng Seafood Jakarta Timur belum lama ini.

Namun ketika dikonfirmasi disekitar persoalan ini melalui sambungan WhatsApp (7/02), Ina Herlina mengarahkan ke bagian Komkor PGN, karena yang berhak untuk menjawab pertanyaan dari Pers bukan dirinya sebagai sales PGN, ucapnya.

Dodo bagian Komkor PGN mengatakan, terkait penetapan harga gas bumi pelanggan rumah tangga dan pelanggan kecil, seluruhnya diatur secara resmi oleh regulator, sedangkan pemberlakuan PPN juga mengikuti aturan terbaru dari pemerintah.

“Jadi kami melaksanakan apa yang sudah ditetapkan. Saya ada link yang sedikit banyak menjelaskan peraturan baru tersebut. Sedangkan penetapan tarifnya diatur oleh BPH Migas, “kata Dia.

Sementara itu Emil selaku perwakilan SOR 2 PGN area Jabotabek mengkonfirmasi perihal harga penyaluran gas yang infonya dua kali lipat.

“Dua kali lipat yang dimaksud, berdasarkan harga acuan pipa gas untuk rumah tangga atau industri kah. Dan produk yang harganya dua kali lipat ini atas produk yang disampaikan bu Ina herlina kah, “tuturnya.

Menyikapi disekitar persoalan ini, Emil menyampaikan bahwa rencananya akan menggunakan saluran gas dari PGN, sehingga harganya pun lebih murah. Namun ketika dikonfirmasikan soal harga dua kali lipat, Emil enggan memberikan jawaban, lantaran pelanggan belum menggunakan gas dari PGN.

Sementara itu Awan mewakili pihak PT Agung Sedayu, ia mengakui terkait hal ini hanya dapat info dari sales pihak PGN dan itu adalah bukan gas rumah tangga. Namun menurut sepengetahuannya itu adalah gas untuk usaha, seperti di mall dan restaurant. Karena terkena tambahan beban kalori atau presure.

“Jadi jangan salah informasi juga dengan gas rumah tangga mungkin beda pak, tuturnya melalui percakapan WhatsApp, (7/03).

Lebih lanjut Awan mengatakan, supaya lebih jelasnya bisa hubungi pihak PGN. Karena sampai saat ini Kampoeng Seafood tidak menggunakan PGN, namun memakai CNG, ujarnya.

Para pelanggan menyambut antusias terkait rencana pengambil alihan penyaluran gas langsung dari PGN, karena mereka berharap harga lebih terjangkau jika perlu beban PPN dari pihak penyalur gas, apalagi disaat situasi pandemi seperti ini.

Pelanggan di kawasan itu berharap bisa bertemu dengan pihak PT. PGN untuk memberikan sosialisasi terkait rencana ini secara jemput bola. Untuk menyikapi disekitar persoalan ini meski tidak harus melayangkan undangan secara resmi.(Erk/Red)

Share it:

Metropolitan

Post A Comment:

0 comments: