Kepsek SMAN 5 Tambun Selatan Lewat Humas Berdusta Kepada Rakyat Saat PPDB Thn 2024/2025

Share it:

Bekasi,(MediaTOR Online) - Tak disangka sebelumnya, terbongkar dusta itu saat kita tanyakan para siswa kelas 10 di SMAN 5 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Saat PPDB online tahun ajaran 2024-2025 Juli tahun 2024 tahun lalu, kita sangka pihak sekolah jujur terkait jumlah siswa yang diterima, serta formasi jumlah siswa per kelas/ruangan. Waktu itu, setelah selesai penerimaan siswa secara online, Bondan dan para staf lain mengatakan pendaftaran telah tutup. Dan sistim online tidak bisa diganggu gugat bang, ujar Bondan yang bicara mewakili Riagung selaku kepala sekolah SMAN 5 Tambun Selatan.

Formasi siswa dilabrak sendiri

Bondan dan staf lainnya kala itu dengan jujur mengatakan bahwa pendaftaran sudah tutup dan tidak bisa menerima siswa tambahan apalagi penambahan secara offline. Sudah tutup bang.

Kami hanya menerima 11 rombongan kelas, dengan formasi 36 siswa per kelas. Tidah ada tambahan atau lewat jalur lain. Jadi murni semua lewat jalur online ada juklak juknisnya, ujar humas dengan mantap penuh kejujuran.

Namun tak disangka bahwa kejujuran itu hanya sumur jagung. Saat berkunjung ke sekolah itu, selaras dengan janji humas, namun Bondan tidak ada di tempat, kata satpas sibuk. Tak lama berselang para siswa kelas 10 bubar pulang, beberapa siswa yana kita interview pengakuan para siswa ada yang 39,41,42 dan 43 siswa ker kelas. Wow.... hebat kali sekolah ini tega menipu ortu siswa saat PPDB.

Satpam yang diedukasi kasar

Riagung memang layak dilapor ke atasannya, bila perlu langsung ke Gubernur Jawa Barat. Sebab sekolah ini juga banyak pungutan yang fantastis. Uang awal tahun hampir 5 juta rupiah per siswa, walau bisa dicicil untuk 3 tahun kelas 10 tahun ajaran  2024-2025 tentu sangat membebani orang tua siswa ditambah uang seragam 1,530.000 per siswa. Belum lagi uang kegiatan lainnya untuk eskul. 

Banyaknya pungutan  inilah membuat Riagung enggan ditemui pers dan lsm. Dengan seribu alasan. Bahkan Riagung memajang satpam yang kasar tidak beretika, dengan main tarik bila pers masuk tanpa pandang usia. Tapi bila orang tua siswa yang mau bayaran mulus masuk kayak jalan tol bebas hambatan. 

Kami akan dalami terus sekolah yang punya murid 1.341 siswa ini. Berapa total dana Bos dan BOPnya serta pungli sekolah ini dari tahun 2022,2023,2024 berapa semua, ujar Johannes aktivis LSM itu. (Purba)

Share it:

Pendidikan

Post A Comment:

0 comments: