Bekasi,(MediaTOR Online) - Patut kita pertanyakan kinerja seorang kepala sekolah, bila secara meyeluruh sekolah itu kurang perawatan dan terkesan kumuh, serta sarana bangunannya pada rusak tanpa perbaikan berkala. Lebih jauh malah bila kita tilik dari segi anggaran pemeliharaan menjadi pertanyaan kemana dana pemeliharaan yang ada bersumber dari dana BOS APBN tersebut. Sebab setiap tahun ada alokasi anggaran pemeliharaan untuk sekolah milik negara. Artinya pemeliharaan ringan ada setiap tahun diberikan negara demi terciptanya sarana belajar yang nyaman dan kondusif.
Nasudi Kepsek SDN Kedung Jaya 02Hal itulah yang patut kita pertanyakan ke SDN Kedung Jaya 02 Babelan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kinerja Nasudi selaku kepala sekolah patut kita pertanyakan, melihat kondisi menyeluruh sekolah itu kurang perawatan dan toilet siswa pun bau tak rerasat serta formasinya tidak memadai. Ketika berkunjung ke sekolah itu, walau sudah berjanji via stafnya, namun hingga saat ini sang kepala sekolah belum bisa ditemui.
Nanti kita jadwal ulang bang, ujar samtaf itu memberi harapan. Sebab terkait pengelolaan sekolah secara menyeluruh tentu menjadi tanggung jawab kepala sekolah. Sekolah yang punya siswa 764 ini memang persis di sisi jalan utama, seharusnya jadi sekolah percontohan yang terawat.
Perlu perhatian semua pihak demi terciptanya suasana KBM yang baik. Depan sekolah mengingat banyak anak yang lalu lalang harus terhindar dari hal hal yang bisa membahayakan, baik masalah kabel maupun saat anak menyeberang, sebab lewat jalan utama itu banyak kenderaan. Bila perlu para pedagang di depan sekolah direlokasi demi terciptanya arus lalu lintas yang baik dan rasa nyaman buat siswa. Namun terpenting dari segi perawatan sekolah menjadi penting dan kepsek harus transparan terkait anggaran yang diterima pihak sekolah.
Saya akan laporkan ke APH bila ditemukan unsur korupsi atau merugikan negara, ujar Johannes aktivis LSM saat dimintai komentarnya. (Purba)
Post A Comment:
0 comments: