Pembangunan Jembatan Swadiri Desa Ciburuy Anggaran Samisade Diduga Mangkrak

Share it:

Bogor,(MediaTOR Online) - Program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) program unggulan orang nomor satu di Kabupaten Bogor yang seharusnya menjadi kebanggaan warga Kabupaten Bogor pekerjaannya di wilayah Kecamatan Cigombong di beberapa desa yang seharusnya selesai ditahun 2021 diduga  mangkrak sehingga merugikan dan menyusahkan masyarakat. Seperti di desa Ciadeg pekerjaan betonisasi mangkrak sehingga membuat rumah warga banjir. Dan kini terjadi di desa Ciburuy dimana pekerjaan pembangunan jembatan di kampung Swadiri RT.03, RW 08 juga mangkrak sehingga merugikan warga dan menyusahkan warga. Pasalnya, dengan mangkraknya pembangunan jembatan dari anggaran Samisade tahun 2021 tersebut banyak warga yang akan menuju jalan raya, sekolah atau pasar harus kehilangan waktu. Karena harus memutar sejauh kurang lebih 1 KM meter sehingga merugikan waktu. Khususnya bagi yang ingin bekerja dan berangkat sekolah  dan dengan memutar akan bertambah biaya ongkos ojeg.




Pembangunan jembatan Swadiri selain merugikan warga juga sangat membahayakan bagi anak - anak dan ibu - ibu yang melintasi jembatan yang belum selesai tersebut. Apalagi dimusim hujan seperti ini ditambah lagi tidak adanya besi pengaman disamping kiri dan kanan jembatan tersebut ditambah lagi besi - besi  beton untuk penopang jembatan pada nongol keatas, sehingga dikhawatirkan akan tersangkut. Wwarga yang akan melalui jembatan tersebut apalagi dimalam hari yang minim penerangan keadaan ini sangat dikeluhkan oleh warga.

Saepulloh, ketua RT 03, RW.08 didampingi ketua pemuda Ade Rahmat kepada awak media mengatakan, masyarakat khususnya masyarakat RT.03 sangat mengeluhkan pembangunan jembatan Swadiri yang mangkrak yang sampai saat ini pekerjaannya belum dilanjut lagi. Sehingga kendaraan motor sulit untuk melintasi jembatan bahkan untuk orang lewat pun susah seperti anak - anak, ibu - ibu dan ojeg itu sulit untuk melintas dan jembatan Swadiri ini sangat dibutuhkan. Dengan keadaan  pembangunan jembatan Swadiri yang mangkrak ini sangat rawan bagi anak - anak apalagi dimusim hujan  saat ini. Ditambah lagi dimalam hari tidak ada penerangan jadi agak sulit untuk dilalui karena tidak ada jalan lain jadi masyarakat terpaksa melalui jembatan yang mangkrak ini walaupun agak ngeri ketika melaluinya ada jalan alternatif lain namun agak lama karena harus memutar sejauh kurang lebih 1 kilo meter dan kalau naik ojeg nambah biaya," jelasnya.



Masih menurut Saepulloh, Jembatan Swadiri ini benar - benar sangat dibutuhkan oleh masyarakat apalagi jembatan Swadiri ini jalan penghubung yang mau ke Ciburuy, ke Bohlam. bahkan ibu - ibu yang mau ke pasar pasti lewat jembatan ini, intinya masyarakat banyak yang mengeluh dan bertanya kepada Saya selaku ketua RT kapan pembangunan jembatan ini akan dilanjutkan karena jembatan ini mangkrak dari akhir bulan Desember tahun 2021 sedangkan sekarang sudah bulan Maret tahun 2022. Dengan demikian masyarakat sudah sangat dirugikan baik waktu maupun biaya seperti ojeg dan saya sendiri selaku ketua RT juga bingung harus jawab apa,?. Saya juga sudah melaporkan kepemerintahan desa Ciburuy dan pemerintahan desa juga sebenarnya sudah menanggapi keluhan masyarakat. Namun sampai saat ini pembangunan jembatan Swadiri tetap saja belum dilanjutkan dan masyarakat menuntut Sebelum puasa pembangunan jembatan Swadiri ini harus sudah selesai apalagi diwaktu lebaran banyak keluarga masyarakat yang akan silaturrahmi kekampung ini," tegasnya.

Saepulloh sangat menyayangkan kenapa pekerjaan pembangunan jembatan Swadiri dari anggaran Samisade ini tidak diserahkan saja kepada masyarakat pekerjaannya. Karena dimasyarakat juga tenaga ahlinya juga banyak dan terbukti ketika membangun jembatan yang disebelah jembatan ini kita masyarakat yang mengerjakannya dan selesai dan masalah pembangunan jembatan Swadiri ini kita sendiri tidak tau ada komitmen dengan yang mengerjakan sekarang ini masyarakat taunya jembatan jadi tapi pada kenyataannya mangkrak sampai saat ini sudah 4 bulan pekerjaan jembatan belum selesai dan belum dilanjutkan lagi pekerjaan jembatan ini waktunya sama dengan yang di ciateri dan pekerjaan pembangunan jembatan ini lebih lama ditinggal," ungkapnya

Budi, Ketua TPK Desa Ciburuy ketika dikonfirmasi mengatakan, Saya tidak tahu karena tidak memantau. Saya selaku ketua TPK diberitahu ketika launching Samisade tapi untuk tahap berikutnya saya tidak dilibatkan," ujarnya

Surahman yang akrab dipanggil ongcuy Kasi ekbang juga sebagai anggota TPK Desa Ciburuy ketika dikonfirmasi terkait mangkraknya pekerjaan pembangunan jembatan yang merugikan masyarakat kepada awak media mengatakan, Saya sudah bertemu dengan pihak Prayoga dan sudah ada perjanjian dengan pihak Prayoga dimana Prayoga berjanji dalam waktu 30 hari akan dibereskan Saya juga musyawarah dengan Kepala Desa ketika diacara mauludan terkait keinginan masyarakat untuk cepat diselesaikan Kita pemerintahan desa juga inginnya cepat tapi Saya tidak tau kendalanya dari pihak Prayoga janji pekerjaan 30 hari akan beres termasuk Ciadeg," kata Ongcuy.

Berbeda dengan Ade Suryana, Kasi Ekbang Kecamatan Cigombong ketika dikonfirmasi mengatakan, pekerjaan pembangunan jembatan dari anggaran Samisade tahun 2021 seharusnya ditahun 2021 kemarin sudah selesai. Tapi kenyataannya masih ada beberapa desa sudah masuk tahun 2022 masih belum selesai. Hal ini sudah beberapa kali kita lakukan teguran secara lisan. Nah sekarang rekan - rekan media datang konfirmasi terkait pembangunan jembatan yang sampai saat ini masih belum selesai alias mangkrak ini. Akan kita lakukan teguran secara tertulis yang akan disampaikan ke TPK dan ditembuskan ke DPMD dan Inspektorat," tegasnya.

Ade menambahkan, sebelumnya kita tidak tahu pekerjaan diberikan ke PPE atau Prayoga dan saya tahunya dikerjakan oleh PPE karena sering kesini. Adapun masalah pekerjaan pembangunan jembatan Swadiri mangkrak pekerjaan itu sudah melebihi waktu yang sudah ditetapkan. Berarti komitmen dengan pihak yang mengerjakan yaitu PPE atau Prayoga itu sudah keluar dari komitmen. Kita berharap segera diselesaikan. Kalau kita dari awal memang tidak tahu kalau pekerjaan itu akan dikerjakan oleh PPE tahunya mereka mengatakan dikerjakan oleh rekanan diawal seperti itu. Seperti yang di Perumahan Gemilang, itu kan oleh PPE juga, yang jelas mangkrak. Kalau di proyek itu sudah kena pinalti apalagi sudah membuat masyarakat resah dan merasa dirugikan dengan pekerjaan yang mangkrak itu. Dan yang jelas juga sudah beberapa kali kita sudah tegur secara lisan dan akan kita tegur secara tulisan dan akan saya laporkan ke DPMD serta inspektorat," pungkasnya.

Sandi dari pihak Prayoga ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp menjawab, hubungi ini aja pak. Ini pak karena proses pengerjaannya semua sama Pak Andre sambil mengirimkan nomor kontak atas nama garasi Andre.

Sedangkan Andre, ketika dihubungi via WA tidak diangkat dan dikonfirmasi melalui WA pun sampai berita ini diturunkan tidak menjawab atau membalas WA. (Eddy W.)

Share it:

Kabar Desa

Post A Comment:

1 comments:

  1. Assalamualaikum saya sebagai warga desa ciburuy,,khususnya muara swadiri,,merasa sangat kecewa,sangat menghambat rutinitas warga swadiri terutama RT 03,,saya merasa sangat d rugikan dengan adanya pembangunan ini,,saya berharap bisa d perbaiki sebagaimana layaknya dan sepantasnya,, d karnakan jalanya sangat sangat kecil saya khawatir ada korban,,sy sendiri sempat terjatuh saat bermotor krna jalan licin wkt pembangunan,, pengalihan jalan tidak bisa d pastikan aman karna jembatan ini akses utama warga RT 03 khusunya,,mohon utk d perhatikan lagi,,d rapihkan saja sudah lebih bersyukur ranjau besi itu d potong dan d tutup sementara utk bisa lewat kendaraan motor,,mohon maaf apabila ada salah kata terimaksih

    BalasHapus