Puluhan Orang Tua Wali Murid Protes PPDB Zonasi Bermasalah di SMAN 4 Bekasi

Share it:


Bekasi,(MediaTOR Online) -  Puluhan orang tua murid melakukan aksi protes di depan gerbang Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4  yang berlokasi di Jalan Cemara Permai, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (12/7) pagi.

Kehadiran orangtua murid yang mayoritas diwakili oleh sebanyak 20 orang ibu-ibu, ini diketahui melakukan aksi protes atas ketidakadilan yang diterima pada sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi yang dianggap merugikan dan tidak transparan.

Menurut Susana Hasibuan (51) selaku salah satu orang tua calon siswa mengungkapkan bahwa sistem ppdb online jalur zonasi ini sangat tidak adil. Pasalnya, jarak rumahnya dengan sekolah yang hanya berjarak 800 meter itupun tidak bisa masuk jalur zonasi.

"Ini gimana ya, anak saya kok ikut PPDB zonasi manapun ga masuk, sman 4 gamasuk, sman 12 gamasuk. Itu padahal jarak rumah saya deket cuma 10 menit sampe sekolah. Jadi dilema saya itu gimana," ungkap Susana saat diwawawancarai media di depan pintu gerbang SMAN 4 Bekasi, Selasa (12/7).


Ivan, Ketua RWb12 Kelurahan Harapan Jaya


Susana menyatakan, dirinya pun merasa bingung dan kewalahan dalam menghadapi masalah ini.  Pihak sekolah juga mengatakan tidak bisa berbuat apapun lantaran sistem atau peraturan dari PPDB tersebut sudah tidak bisa 

"Pihak sekolah sempat bilang gini, kita gabisa apa-apa karena ini sudah peraturan dari atas, dan kita sebagai orangtua murid juga ga bisa apa-apa seperti yang sekarang ini coba susah saya sedih banget," jelas Susana.

Sejauh ini, ia mengaku sudah mendaftar lewat dua jalur di dalam sistem PPDB Online yaitu, Prestasi dan Zonasi. Namun kedua jalur tersebut tetap saja tidak bisa mecatut nama anaknya untuk dapat masuk ke sekolah negeri.

"Alhamdulillah anak saya rata-rata nilainya tinggi, 8,6. Anak saya juga ga bodoh-bodoh amat, sedih saya ini. Jadi saya sekarang masuk prestasi tersingkir, masuk zonasi pun tersingkir. di 12 juga saya daftar zonasi juga tapi ga masuk. Padahal jaraknya sama-sama dekat. Ga diterima semua," papar Susana.

Ia pun turut berharap kepada pemerintaj agar berhenti menerapkan sistem ppdb online zonasi apabila  terus-menerus merugikan masyarakat. Dirinya juga meminta agar pihak sekolah dan lembaga pendidikan dapat terus melakukan sosialisasi terkait kuota  kepada orangtua murid yang berada di sekitar lokasi sekolah.

"Saya harap sama yang diatas (pemerintah) tolong lah sistem eeperti ini diterapkan terus-terus ya kayaknya ga efektif dan efisien seperti ini, harapan saya kalo misalnya zonasi itu punya peraturan tertentu tolong lah dijelasim lagi, sekian persen kuotanya untuk zonasi, dan sekian persen lagi untuk yang non zonasi," tutup Susana. (Yusminah)

Share it:

Pendidikan

Post A Comment:

0 comments: