Anggota Komisi IX DPR -RI Drg HJ Putih Sari MM Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting di Desa Suka Mukti

Share it:


Cikarang,(MediaTOR Online) - Sosialisasi Program Bersama Mitra Kerja dan BKKBN Kabupaten Bekasi Berkolaborasi dengan Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) yang membidangi tentang Kesehatan mengangkat tema “Program Percepatan Penurunan Stunting Di Wilayah Khusus” yang bekerjasama dengan Yayasan Teratai Putih Lestari selaku penyelenggara acara.

Dihadiri Anggela  Sri Melani Winarti, SE., MM, Koordinator Bidang Latbang BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dedi Supratman Staf Ahli yang mewakili Hj. drg. Putih Sari, MM,Ketua BKKBN Pusat Drs. H.Martin  Suanta SE MM, H. Zaini MM.Sekretaris Dinas UPDKB BKKBN Kabupaten Bekasi, Kepala Desa Suka Mukti yang diwakili oleh Staf Desa, Babhinsa. H. Darissalam selaku Ketua Yayasan Teratai Putih Lestari.

Acara tersebut berlangsung di halaman rumah Kepala Desa Suka Mukti, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Senin, 24  Oktober 2022.


H. Martin Suanta SE MM. Ketua BKKBN Kabupaten Bekasi, mengkampanyekan cara Berkeluarga Berencana dengan memakai alat kontrasepsi dan upaya pencegahan percepatan  penurunan stunting pertumbuhan yang kurang maksimal disebabkan kurang asupan gizi dari bayi sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan pendek (kerdil) dari standar usianya. Peran dari seorang kepala rumah tangga juga sangat penting untuk  pertumbuhan Anaknya. 

“Penyebab kekurangan gizi di karenakan kurangnya asupan gizi, karena pola makan yang kurang tepat dalam pemberian makanan untuk balita baik dari jumlah maupun jenisnya. Terinfeksinya kuman atau bakteri pada balita, di akibatkan dari lingkungan yang tidak bersih yang menyebabkan balita mudah terserang penyakit. 

Infeksi bakteri akan mengakibatkan asupan gizi untuk pertumbuhan balita terpaksa di gunakan tubuh untuk melawan infeksi bakteri, bakteri bersumber dari lingkungan, misalnya karena buang air besar sembarangan. Untuk penanganan dan pencegahan nanti dari BKKBN yang akan menerangkan lebih lanjut, pungkasnya.

Dedi Supratman yang mewakili Putih Sari menyampaikan, “hari ini saya mewakili Ibu Putih Sari yang berhalangan hadir dikarenakan kurang sehat.

Putih Sari berpesan kepada seluruh masyarakat untuk menyampaikan pentingnya mempersiapkan pernikahan yang dicanangkan oleh BKKBN. Yaitu : untuk laki laki usia 25 tahun, sedangkan untuk wanita usia 21 tahun. Bukan tanpa alasan BKKBN menganjurkan nikah di usia 25 dan 21 agar bisa terciptanya keluarga yang harmonis dan bahagia. 

Jangan lupa biasakan hidup sehat buat kita semua, karena sehat itu mahal. Biasakan kita mencuci tangan sebelum beraktivitas di luar atau di dalam rumah," tutur Dedi Supratman.

Anggela   Sri Melani Winarti menyampaikan, “Pencegahan stunting dimulai kepada calon pengantin sejak tiga bulan sebelum menikah, untuk tidak merokok buat calon pengantin pria. Maka diperlukan adanya penyuluhan keluarga sehat dan bahagia, untuk mendampingi calon pengantin agar tidak terjadinya stunting.

“Pencegahan Stunting pada masa kehamilan yang harus dilakukan ibu hamil ialah, periksa kehamilan minimal 4 kali dengan melibatkan suami. Minum tablet penambah darah , tablet untuk cegah kurang darah atau anemia, makan harus di tambah porsinya, serta konsumsi Hati ayam,telur dan Ikan, 4 sehat 5 sempurna. 

Supaya bayi tidak terkena stunting jaga pola makan ibu hamil, gizi harus seimbang untuk asupan ibu hamil, makan sayuran dan buah buahan, kebersihan tempat tinggal juga harus di perhatikan, sering sering periksakan kehamilan ke Bidan atau Posyandu secara berkala.

Demi menjaga kesehatan bayi yang harus di perhatikan ialah, membiasakan cuci tangan sebelum menyiapkan makanan, saat memberi makan bayi tangan juga harus bersih. Sebelum memegang bayi, sesudah buang air besar ataupun kecil harus cuci tangan pakai sabun anti septik. 

Akhir acara ditutup dengan pembagian doorprize dengan membagikan setrikaan dan sebuah sepeda. (Yusminah)

Share it:

Serba-serbi

Post A Comment:

0 comments: