Bogor,(MediaTOR Online) - Seorang oknum Kepala Sekolah (Kepsek) sebuah SMK swasta di kawasan Kabupaten Bogor diduga akal-akalan memanipulasi jumlah siswanya demi untuk memperoleh dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Menurut sumber yang layak dipercaya modus operandi yang dilakukan oknum tersebut sudah berlangsung beberapa waktu.
Dalam laporan pengajuan yang disampaikan ke Dinas Pendidikan, dicantumkan jumlah siswa sebanyak 240 orang. Padahal jumlah siswa sebenarnya kurang dari 100 orang.
Dari investigasi langsung MediaTOR Online di lokasi, kelas yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) hanya tiga ruang saja. ironisnya, sekitar ruang KBMnya yang tersedia lebih dari sepuluh ruangan dan berlantai dua. Justru bangunan masjid berukuran sangat luas dibanding jumlah kelas atau ruangan belajarnya.
Sayangnya, ketika hendak dikonfirmasikan Sang Kepsek tidak berada di tempat. "Sudah dua hari Beliau tidak masuk," ujar penjaga keamanan di sekolah tersebut.
Ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, sang Kepsek tidak memberikan tanggapan yang jelas. Dihubungi berkali-kali hingga berita ini ditulis tidak juga memberikan respon kepada surat konfirmasi yang dikirim melalui WA.
"Pihak Dinas Pendidikan Provinsi di Jawa Barat harus turun tangan mengusut carut marut di sekolah tersebut, " ujar Hasudungan Siagian, Ketua Umum LSM GIAK Nusantara Jaya kepada MediaTOR Online menanggapi dugaan kasus manipulasi jumlah siswa SMK di kawasan Bogor itu.(GS)
Post A Comment:
0 comments: