Bangunan SDN Jatimulia 11 Tambun Selatan Mirip Kandang Kuda

Share it:

Bekasi,(MediaTOR Online) - Bila bangunan sekolah milik negara baik PAUD, SD, SMP dan SMA/SMK yang sudah lama berdiri ada yang mirip kandang kuda, malah mau ambruk, patut dipertanyakan Tupoksi Dinas terkait serta kinerja para deretan kepala sekolah yang memimpin selama ini. Sampai mau ambruk tinggal menunggu puting beliung, bila ambruk saat KBM berlangsung, anak orang/siswa yang menimba ilmu di situ bisa jadi korban bangunan runtuh.

Mangadar Siahaan Ketua LSM Lapan Tipikor menunjuk atap lapuk

Kondisi yang demikianlah kita temukan di SDN Jatimulia 11 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. Atapnya rusak berat mau ambruk dan beberapa ruangan tidak bisa difubgsikan akibat lapuk, kumuh dan menanti hari H ambruk ludes. Akibat tak berfungsi dan diganjal pake bambu, ahirnya akibat kekurangan ruang belajar, saat KBM berjalan ada siswa siswi yang duduk berderet di lantai memakai ruangan kantor yang pernah dipakai Kumpul. Kian menyedihkan mereka selaku anak bangsa calon pemimpin negeri ini, ada pembiaran dari Kumpul selama ini dan dilanjutkan Kepala Sekolah yang baru 
tanpa hawatir anak orang berpotensi kena bangunan ambruk.
       Atap bangunan sudah lelengkung

   Bagian dalam ruangan diganjal bambu

Ruangan lapuk, lebih bagus kandang ayam
Anak orang dibiarkan duduk belajar di lantai merana.

Mempertanyakan dana pemeliharaan 4 tahun berturut turut yang bersumber dari APBN yang lazim disebut Dana BOS, patut diaudit ulang ke mana saja biaya pemeliharaan selama ini, ujar Mangadar Siahaan, Ketua LSM Lapan Tipikor. Patut kita pertanyakan ke mana semua dana BOS Pusat itu jika kita lihat kondisi sekolah yang lama dipimpin Kumpul, yang kini sangat Kepsek dipindah ke SDN Mekarsari 1 Tamsel. 
Kepala sekolah yang baru, saat ditanyakan rapat melulu, seakan tugasnya hanya rapat, ujar ortu siswa yang duduk di depan sekolah.
Rubihat sang Kepsek memang sedang rapat di luar dan janji bertemu satu jam lagi, namun hingga berita ini turun tak tahu di mana beliau. Secara resmi akan saya lapor ke Tipikor Polres dan ke inpektorat, kata Mangadar kesal atas janji palsu Kepsek, ketika dikonfirm ternyata siswa di situ banyak yang beli buku Bos, alias buku Tema kelas 1 hingga kls 6, sebagai pertada buku Bos tidak dipinjamkan oleh pihak sekolah. 
(Purba/MS)
Share it:

Pendidikan

Post A Comment:

0 comments: