Jakarta,( MediaTOR Online) - Tudingan turunnya pendapatan asli daerah (PAD) Jakarta dari sektor parkir pada tahun 2024 sebesar Rp8,9 miliar disebut akibat lemahnya pengawasan dan banyaknya oknum yang bermain.
Pengamat perkotaan Juharto Harianja SH menyatakan potensi yang dimiliki Unit Pengelola (UP) Parkir Daerah Khusus Jakarta (DKJ) begitu besar bila dibandingkan pemasukannya. Kebocoran pendapatan disebut masuk ke kantong-kantong oknum pejabat.
"Maraknya parkir liar di jalan yang tidak masuk ke PAD DKI Jakarta mestinya bisa dicegah jika tidak ada kepentingan oknum tersebut," ujar Juharto kepada media di Balaikota DKI, Kamis (24/04/2025).
Selain banyaknya parkir liar, pihaknya mendorong UP Parkir mengoptimalkan terminal parkir elektronik (TPE) yang terdapat di 31 ruas jalan.
Dia mengatakan, setelah diterapkan TPE pada 2016 era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di 31 ruas jalan tidak optimal.
"Kepala UP Parkir harus mempertanggungjawabkan penurunan pendapatan. Ini tidak bisa dibiarkan. Saya minta Gubernur mengevaluasi Kepala UP Parkir. Dia layak diganti," tegas Juharto.
Dia juga mendorong Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran DPRD DKl Jakarta mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera membenahi pengelolaan perparkiran di DKI Jakarta. Utamanya mencopot Kepala UP Parkir.
"Alasannya, penurunan pendapatan ini dapat disebabkan besarnya putaran uang yang bocor ke oknum-oknum UP Parkir daripada ke Kas Daerah," jelasnya.
Sebelumnya, dari informasi yang berhasil dihimpun media ini, Kepala UP Parkir DKI Adjie Kusambarto tengah bermasalah di Kejaksaan Tinggi terkait laporan masyarakat dugaan tidak pidana korupsi di lingkungan UP Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta tahun 2018-2022.
Informasi yang berhasil dihimpun Kejaksaan Tinggi (Kajati) hingga saat ini terus mendalami kasus ini.
Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran DPRD Provinsi Jakarta juga menyatakan, sudah banyak gugatan dari masyarakat terkait parkir ilegal atau liar.
Bahkan, kata Koordinator Pansus Perparkiran DPRD Provinsi DKI Jakarta yang juga Wakil Ketua DPRD Wibi Andrino di Jakarta, Rabu, fasilitas yang seharusnya dimanfaatkan untuk publik jadi tidak berfungsi.
"Hari ini masih banyak ruang-ruang fasilitas publik yang dijadikan parkir liar, ini sangat menyalahi aturan," katanya.
Wibi juga meminta anggota pansus untuk fokus mengatasi parkir liar di sejumlah wilayah DKJ Jakarta. Hal itu menjadi tantangan dalam menyambut Jakarta sebagai kota bisnis berskala global.
Sementara itu Kepala UP Parkir Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Adjie Kusambarto yang dikonfirmasi terkait hal ini melalui aplikasi perpesenan hingga kini belum memberikan tanggapan.(DJ)
Post A Comment:
0 comments: