Maksi Trisakti dan IAI KAPD Beri Pelatihan Pengelolaan Pesantren Berbasis IT Secara Virtual

Share it:


Bogor,(MediaTOR Online) -Tri Dharma Perguruan Tinggi, bagian dari program studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis  Universitas Trisakti, gelar kegiatan PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) bekerjasama dengan IAI KAPd. Kegiatan ini  berupa pelatihan, pengelolaan pesantren berbasis IT, Kamis (30/7/2020).

Pelatihan dibagi dua tim, yakni Tim PKM diketuai Dr.Rossje V Suryaputri, MM dan TIM 2 diketuai Dr. Slamet Wiyono Ak., MBA. Acara dipandu Dr. Rossje V Suryaputri, MM, Sekprodi Maksi FEB Usakti, dan Dr. Slamet Wiyono, AK., MBA sebagai  moderator sekaligus koordinator konsentrasi Akuntansi Keuangan dan Bisnis Syariah.

Webinar Nasional ini diikuti sedikitnya 500 peserta dari seluruh Indonesia. Diawali  pemutaran video perkenalan konsentrasi di Maksi FEB Usakti. Diantaranya, konsentrasi Pemeriksaan Akuntansi, Sektor Publik, Perpajakan, Pelaporan dan Manajemen serta Akuntansi Keuangan dan Bisnis Syariah.

Lokasi dilakukan di empat Kampus berbeda diantaranya, Mega Kuningan, Kampus F Cempaka Putih, Kampus Grogol dan Kampus Sentul. Acara dimulai sambutan pembukaan  Dr. Sekar Mayangsari, Ak., MSi., CA ketua program studi Magister  Akuntansi Trisakti.

Dikatakan, salah satu tanggung jawab perguruan tinggi, mengawal agar pengelolaan pesantren menjadi lebih terstruktur dan lebih baik sesuai pedoman akuntansi pesantren yang dirumuskan sesuai UU Pesantren.

Selain itu, ada pedoman akuntansi pesantren yang disusun  IAI mendapat dukung dari Bank Indonesia. Dr. Sekar Mayangsari, Ak., CA., Msi juga menyampaikan, di era revolusi industri 4.0 diharapkan manajer pesantren dapat mengelola pesantren, berbasis tekhnologi informasi.Untuk mewujudkan tata kelola pesantren yang mandiri.

Materi pertama, pelatihan pengelolaan pesantren disampaikan Dr. H. Hadiyanto Arief, SH., MBs salah seorang pimpinan pondok pesantren Darunnajah yang terkenal modern dalam pengelolaan manajemen pesantren.

Sementara Dr. Hadiyanto menyampaikan, tantangan terbesar pengelolaan pesantren adalah menyeimbangkan antara kultur dan struktur. Kultur faktor endogenes dari pesantren, tidak dapat dihilangkan.

Sedangkan struktur, sebuah sistem yang ditetapkan oleh regulator (pemerintah) dan harus diikuti oleh pesantrean. Dr. Hadiyanto juga menekankan pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan manajemen pesantren.

Dua faktor tersebut, sangat menentukan perkembangan dan kemajuan sebuah pesantren. Karena di pesantren terdapat tiga pilar kewirausahaan sosial. Selanjutnya disebut social enterpreneurship, meliputi quality life focus, problem solving dan innovation.

Dia juga menyebutkan, letak kemandirian dan keunikan pesantren. Sebagai ciri khas kebanyakan pesantren di Indonesia. Sedangkan Materi kedua, tentang tata kelola pesantren disampaikan Prof. Dr. M. Nizarul Alim, Ak. MSc., CA. Prof. Nizarul mengatakan, ada beberapa pilar tata kelola keuangan pesantren yaitu akuntabilitas, transparansi, responsibilitas, independensi, kewajaran / keadilan.

Selain itu, dibutuhkan dewan pengawas syariah. Karena pada perkembangannya pesantren mengalami evolusi dari majelis ilmu, pondok pesantren salaf / diniyah dan akhirnya berkembang menjadi pondok pesantren multi unit / multi organisai.

Dikatakan, pondok pesantren telah menjadi sebuah organisasi yang multi, sehingga diperlukan pengelolaan secara akuntabel.

Materi ketiga tak kalah menarik, diisi oleh Arif Hidayat. Dia menjelaskan tentang aplikasi SanTren, yaitu aplikasi software akuntansi pesantren. Nantinya akan digunakan untuk membantu pengurus pesantren dalam menyiapkan laporan keuangan yang berpedoman pada ISAK 35.

Disebutkan, Respon  para peserta cukup antusias dan mendukung seluruh acara pelatihan. Terutama aplikasi SanTren. Kedepan Maksi  FEB Trisakti mampu memberikan sumbangsih pada masyarakat luas. Berupa pelatihan akuntansi berbasis aplikasi SanTren. Acara ditutup dengan tanya jawab oleh Dr Sekar Mayangsari, Ak, CA, MSi. (Pa Cik)
Share it:

Pendidikan

Post A Comment:

0 comments: