Kelurahan Empang Wakil UP2K Kota Bogor Ke Provinsi

Share it:

Bogor, (MediaTOR) - Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan yang mewakili Kota Bogor dalam penilaian pogram UP2K tingkat provinsi. Jumat, pekan lalu, jajaran Pemkot serta Ketua TP-PKK setempat menerima tim rechecking dari Provinsi Jawa Barat. Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat, Netty Prasetyani Heryawan, hadir memimpin tim rechecking yang terdiri dari Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Kepala Bidang Pengawasan pada Dinas UMKM Provinsi Jawa Barat. Acara penerimaan tim rechecking dihadiri Sekretaris Daerah Kota Bogor, Bambang Gunawan, beserta Ketua TP-PKK Kota Bogor, Fauziah Diani Budiarto, dan segenap pejabat dari instansi terkait bertempat di Sekretariat UP2K Kelurahan Empang, Jalan Pahlawan Kelurahan Empang Kota Bogor. “Kita perlu lakukan pandangan lebih mendalam agar UP2K tidak sekedar menjadi program rutinitas. UP2K harus bisa membuat gebrakan untuk mereduksi permasalahan sosial” ajak Netty dalam sambutannya. Imbauan ini, menurut Netty, dimaksudkan agar UP2K dapat menawarkan bentuk ekonomi kerakyatan yang dapat menjamin keberlangsungan hidup, terutama bagi perempuan sebagai saran aktualisasi potensi diri. “Ini akan menjadi tawaran yang lebih baik daripada harus menjadi TKW, mengingat sistem perlindungan saat ini yang belum pasti” ungkapnya. Untuk mendukung upaya ini, menurutnya diperlukan 3 hal. “Pertama, UP2K perlu pasar ideologis, dimana semua orang bisa mencintai dan mengkonsumsi produk sendiri, sehingga produk tersebut tidak hanya dikenal di lingkungan tersebut tapi bisa dikenal diluar propinsi atau mancanegara,” urainya. Dengan keberadaan pasar ideologi ini masyarakat secara langsung “dipaksa” untuk membeli dan mengapresiasi hasil produksi lokal sehingga bisa menjadi komoditi yang dapat meningkatkan kapasitas produksi. Ini diperlukan karena keberadaan produk kita yang diakui Netty masih sulit bersaing dengan produk-produk luar. “Kedua, perlu ada pendampingan dan kemitraan usaha, supaya ada benchmarking atau berbagi ilmu antara usaha yang sudah lebih besar dengan usaha yang lebih kecil,” lanjutnya. Lewat langkah ini diharapkan produk yang dihasilkan pun akan berdaya saing tinggi dan memiliki kualitas serta ciri khas yang bisa menjadi nilai jual. “Selain itu diperlukan pemantapan kelembagaan, sehingga ada jaminan untuk akses permodalan,” jelasnya. Faktor ini perlu diperhatikan terutama untuk mendukung tumbuh kembangnya usaha, yang seringkali terbentur masalah permodalan. “UP2K ini tidak terlepas dari kreativitas dan pola piker para pelaku usahanya, sehingga kalaupun bahannya sama kita bisa lakukan strategi marketing dengan memperhatikan tren masyarakat agar produk kita bisa dilirik,” ungkapnya. Dan kreativitas serta inovasi itu pula yang diharapkan Netty dapat ditemui dalam rechecking penilaian program UP2K tersebut. Sampai akhir tahun 2012, UP2K Kelurahan Empang Kota Bogor menargetkan Bidang Peningkatan Modal dapat mencapai angka Rp50 juta. Selain peningkatan modal, UP2K Kelurahan Empang juga menargetkan agar pemasaran produk-produk binaan dapat bersaing dan memasuki pasar tradisional, mini market dan swalayan-swalayan. Selain itu kegiatan UP2K diharap dapat mengurangi angka pengangguran di wilayah sebanyak 5%, dan di bidang kemitraan diharap dapat berkembang dengan dunia perbankan dan pengusaha/perusahaan di Kota Bogor. Sementara untuk menangkal Bank Keliling, diharap UP2K dapat menjaring semakin banyak anggota, dan mampu bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam rangka memberikan tambahan ilmu dan wawasan mengenai kewirausahaan. Terakhir, kedepannya UP2K - PKK Kelurahan Empang direncanakan untuk menjadi koperasi.(nasir/yani)
Share it:

Bodetabek

Post A Comment:

0 comments: