PT CHAMPION PACIFIC INDONESIA Tbk Adakan Paparan Publik

Share it:
Jakarta,(MediaTOR)-PT Champion Pacific Indonesia Tbk didirikan tahun 1975, mulai listing Bursa Saham tahun 1990. Semula perseroan yang bergerak dalam bidang industri kemasan ini bernama PT Kageo Igar Jaya Tbk , kemudian berubah menjadi PT Champion Pacific Indonesia Tbk pada tahun 2010.
    Komposisi kepemilikan saham antara lain: PT Kingsford Holdings (79,42%), PT Kalbe Farma Tbk (5,40%), Public (15,18%). Anak Perusahaan : PT Avesta Continental Pack (76,47%) dan PT Indogravure (39%). Adapun pangsa pasarnya : Industri Farmasi, consumer goods, bidang Pertanian, dan bidang konstruksi.
Kinerja Perseroan
    Per 31 Desember 2013, Penjualan Bersih Perusahaan tercatat sebesar Rp.643.403 juta, naik sebesar 15,63% dibandingkan dengan tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp556,466 juta. Peningkatan ini terjadi karena perusahaan sudah mencapai target penjualan sesuai dengan pertumbuhan yang terjadi di industri farmasi. Selain itu target perusahaan untuk melakukan eksplorasi di industri non-farmasi sudah tercapai, bahkan melebihi target yang telah ditetapkan.
    Sementara itu, laba kotor di tahun 2013 naik sebesar Rp.5.567 juta atau sebesar 6,54% bila dibandingkan dengan tahun 2012. Kenaikan ini tidak sebesar kenaikan penjualan disebabkan karena kondisi ekonomi global kurang kondusif sehingga harga bahan baku mengalami kenaikan dan US dolar berfluktuasi.
   Laba Usaha di tahun 2013 turun sebesar Rp.10.245 juta atau 17,11% bila dibandingkan dengan tahun 2012. Laba bersih di tahun 2013 turun sebesar Rp.7.655 juta atau 29.97% bila dibandingkan dengan tahun 2012. Penurunan ini terjadi terutama karena perusahaan mengalami kerugian selisih kurs akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US Dolar.
     Kas dan Setara Kas tahun 2013 turun sebesar Rp.33.617 juta atau -66.99% bila dibandingkan dengan tahun 2012. Penurunan terutama terjadi karena adanya pembagian Deviden final untuk tahun buku 2012 Rp.40 per saham atau sebesar Rp.38.888 juta.
Aset Lancar lainnya tahun 2013 naik sebesar Rp.31.264 juta atau 14,55% bila dibandingkan dengan fahun 2012. Kenaikan terutama pada utang Dagang.
Modal Kerja Bersih tahun 2013 turun sebesar Rp.19.124 juta atau -9.36% bila dibandingkan dengan tahun 2012.
  Rasio laba terhadap ekuitas tahun 2013 turun sebesar 3,08% bili dibandingkan dengan tahun 2012. Penurunan ini terutama disebabkan rugi kurs yang melonjak tinggi. 
Prospek masa Depan
   Perusahaan optimis bahwa pangsa pasar industri kemasan akan makin berkembang secara signifikan seiring dengan pertumbuhan di sektor industri farmasi dan non-farmasi. Terutama di tahun 2014 ini, menyambut tahun politik yaitu adanya pemilu dan juga adanya program Pemerintah yaitu JKN (Jaminan Kesehatan Nasional).
  Langkah-langkah Perseroan :

1. Tetap meningkatkan pangsa pasar pada sektor Industri Farmasi.
2. Mempertahankan pangsa pasar pada sektor Non Farmasi.
3. Terus berupaya meningkatkan efisiensi dan sinergi.
4. Memaksimalkan kapasitas produksi di bidang industri  kemasan fleksibel. (Sutomo)

PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk  Adakan RUPST

Jakarta,(MediaTOR)- Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk diungkapkan, bahwa bank pelat merah tersebut bakal membagikan dividen sebesar Rp2,716 triliun atau setara denganpayout ratio 30% dari laba bersih tahun buku 2013.
   Hal ini ditegaskan Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo mengatakan keputusan pembagian dividen dilakukan pada saat RUPST yang digelar di Hotel Four Seasons, Selasa (1/4/2014), kemarin.
   "Dividen dibagikan pada 19 Mei 2014 kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 2 Mei 2014," katanya.
   Dalam RUPST tersebut, pemegang saham juga memutuskan sebesar 11,5% dari laba bersih 2013 atau senilai Rp1,041 triliun dialokasikan untuk cadangan yang nantinya akan digunakan untuk investasi.
  Adapun sisa laba bersih sebesar Rp5,297 triliun atau 58,5% ditetapkan sebagai laba ditahan. Perseroan tidak mengalokasikan laba bersih 2013 untuk program kemitraan dan bina lingkungan.
   Sebagai informasi, bank pelat merah ini berhasil meraup kenaikan laba 28,5% sepanjang tahun lalu Rp9,05 triliun dari sebelumnya Rp7,05 triliun.

   Adapun faktor penyumbang laba bersih a.l. pendapatan operasional yang mencapai Rp28,5 triliun, tumbuh 19,2% dibanding tahun lalu.

   Laju operasional BNI ditopang pula oleh pesatnya pendapatan bunga bersih (Net Interest Margin/NII) yang mencapai Rp19,06 triliun, tumbuh 23,3% dari sebelumnya.

    Selain itu, realisasi pendapatan non bunga juga tumbuh 11,8% dari sebelumnya menjadi Rp9,44 triliun. Penyaluran kredit tercatat sebesar Rp250,63 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp291,89 triliun.

   Pemegang saham emiten berkode BBNI ini terdiri dari 60% pemerintah dan 40% dimiliki oleh publik. Dari 40% saham publik itu, terbagi a.l perorangan Indonesia (4,14%), koperasi (0,04%), yayasan (0,13%, dana pensiun (2,64%), asuransi (6,81%), perseroan terbatas (8,45%), reksadana (11,36%), perorangan asing (0,01%), badan usaha asing (66,42%).(Sutomo)
Share it:

Metropolitan

Post A Comment:

0 comments: