Drg Hj. Putih Sari Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting di Desa Sukamahi

Share it:


Cikarang,(MediaTOR Online) - Sosialisasi Program Bersama Mitra Kerja dan BKKBN tahun 2022 Kabupaten bekasi berkolaborasi dengan anggota Komisi IX DPR RI yang membidangi tentang kesehatan dengan tema " Program Percepatan Penurunan Stunting Di Wilayah Khusus" yang bekerjasama dengan yayasan Teratai Putih Lestari di wilayah Lapangan Futsal Komplek Perkantoran Cikarang Pusat, Desa Sukamahi (5/12/2022). 

Dihadiri Drg. Putih Sari MM anggota DPR-RI Komisi IX secara virtual melalui zoom, didampingi Dedi Supratman, Adang Samsul Hadi BKKBN Prov, Drs. H Jaini MM, Abdul Jibah selalu jajaran kec. Cikpus, Muhadi dan Inem jajaran Desa. 



Drg Putih Sari menyampaikan, “Saya berpesan kepada seluruh Masyarakat untuk menyampaikan pentingnya mempersiapkan pernikahan yang di canangkan oleh BKKBN. Yaitu : untuk laki laki usia 25 Tahun, sedangkan untuk wanita usia 21 Tahun. Bukan tanpa alasan BKKBN menganjurkan nikah di usia 25 dan 21. Agar bisa terciptanya keluarga yang harmonis dan bahagia. 

Jangan lupa biasakan hidup sehat buat kita semua, karena sehat itu mahal. Biasakan kita mencuci tangan sebelum beraktivitas di luar atau di dalam rumah,“ tutur Drg Putih Sari.

Lanjutnya Drg Putih Sari menyampaikan, untuk memberikan ASI ekslusif selama 2 tahun agar anak dapat tumbuh kembang dengan baik dan sehat. 

“Pencegahan stunting pada masa kehamilan yang harus dilakukan ibu hamil ialah, periksa kehamilan minimal 4 kali dengan melibatkan suami. Minum tablet penambah darah, tablet untuk cegah kurang darah atau anemia, makan harus ditambah porsinya, serta konsumsi hati ayam, telur dan ikan, 4 sehat 5 sempurna. 

Supaya bayi tidak terkena stunting, jaga pola makan ibu hamil, gizi harus seimbang untuk asupan ibu hamil. Makan sayuran dan buah buahan. Kebersihan tempat tinggal juga harus di perhatikan," imbuhnya.

Adang Samsul Hadi dari BKKBN Prov, lanjut menyampaikan sosialisasi cara Berkeluarga Berencana dengan memakai alat kontrasepsi. Dan upaya pencegahan percepatan  penurunan stunting pertumbuhan yang kurang maksimal disebabkan karena kurang asupan gizi dari bayi. Sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan pendek (kerdil) dari standar usianya. Peran dari seorang kepala rumah tangga juga sangat penting untuk  pertumbuhan anaknya, selain itu juga harus ada waktu/jarak kehamilan untuk ibunya agar menjadi keluarga yang berkualitas. 

Penyebab kekurangan gizi dikarenakan kurangnya asupan gizi, karena pola makan yang kurang tepat dalam pemberian makanan untuk balita baik dari jumlah maupun jenisnya. Terinfeksinya kuman atau bakteri pada balita, diakibatkan dari lingkungan yang tidak bersih yang menyebabkan balita mudah terserang penyakit. 

Infeksi bakteri akan mengakibatkan asupan gizi untuk pertumbuhan balita terpaksa digunakan tubuh untuk melawan infeksi bakteri. Bakteri bersumber dari lingkungan, misalnya karena buang air besar sembarangan. Untuk penanganan dan pencegahan nanti dari BKKBN yang akan menerangkan lebih lanjut." pungkasnya

Drs. H. Jaini.MM. menyampaikan "Pencegahan stunting dimulai kepada calon pengantin untuk pria maupun wanita sejak 3 bulan sebelum menikah, KEK. Tidak merokok buat calon pengantin pria. Maka daripada  itu di perlukan adanya penyuluhan/pendamping  keluarga Sehat dan Bahagia, untuk mendampingi calon pengantin agar tidak terjadinya Stunting".

Acara terakhir pembagian doorprize oleh Hj. Daris selalu MC. Tutupnya.(Yusminah)

Share it:

Kabar Desa

Post A Comment:

0 comments: