Keputusan Kapolri yang Tidak Konsisten

Share it:

Jakarta,(MediaTOR Online) - Gonjang ganjing adanya kabar berita seolah-olah Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto Sik MH berselisih pendapat dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di beberapa  media makin meruncing padahal belum tentu kebenarannya. Hal tersebut dilansir  di beberapa media Ibukota dan nasional.

Dimana awalnya sùdah kesepakatan bersama bahwa  angkatan 90 menduduki Jabatan Waka Polri dan itu menjadi kelayakan karena dimana sebelumnya Waka Polri dijabat oleh Komjen. Agus Andrianto angkatan 89 yang kini menjadi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan

Hal ini awalnya sudah diflot bersama dengan DPR RI menjadi Waka Polri berubah kembali menjadi KaBareskrim dan itu telah disetujui oleh Irjen  Karyoto/Kapolda Metro. Tetapi kemudian dengan berubah kembali dengan TR yang baru menjadi KaBaharkam. Inilah awal pemicu mengapa dikabarkan kemudian Irjen Karyoto sempat marah-marah dan ngamuk-ngamuk. Padahal sebenarnya itu tidak benar terjadi.

Hal ini juga sempat menjadi kebingungan dan heran Irjen Karyoto mengapa ada berita dan bahkan menyebar luas padahal belum tentu kebenarannya dan sesungguhnya juga yang terjadi bukan seperti yang diberitakan apa masalahnya dan apa alasannya sampai ada berita ini muncul.

Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni sudah menyetujui usulan beberapa tokoh masyarakat, Kompolnas dan dari  angkatan 89 Komjen Pol Agus Andrianto Sik dan Komjen Suntana Sik.

Begitu pula sudah sewajarnya dan sepantasnya Irjen Karyoto menjadi Waka Polri ataupun KaBareskrim demikian menurut Komjen Suntana

Ahmad Sahroni dari Komisi 3 dan juga mewakili Partai Nasdem menambahkan dari segi kelayakan dan kepatutan Irjen Karyoto Sik sudah memenuhi syarat penuh dan mumpuni untuk menduduki jabatan tersebut.

Demikian dukungan dari beberapa tokoh dan unsur politis namun keputusan tersebut sangat bertolak belakang dari usulan tersebut seolah-olah tidak konsisten atas kesepakatan bersama.

Namun keputusan  Kapolri tersebut sangat bertolak belakang dari apa yang telah disepakati bersama.

Bagi media juga asal jangan mengorek-ngorek tanpa informasi yang jelas, lalu langsung memuat berita tersebut.

Menjadi keprihatinan bagi kita atas berita tersebut seolah-olah Irjen Karyoto/Kapolda Metro Jaya diadu domba dengan Kapolri seperti yang terjadi, sebenarnya tidak benar dan tidak terjadi seperti yang diberitakan.

Irjen Karyoto selaku Kapolda Metro dipanggil dan menghadap Kapolri sebagai bawahan bertemu dengan atasan  mengklarifikasi atas TR yang sebenarnya.

Dan menanyakan apa yang telah beredar di beberapa media, karena berbeda dari apa yang diputuskan bersama, dengan apa telah diputuskan Kapolri. 

Mungkin atas dasar ini media memberitakan hingga mènyebar luas seolah-olah Irjen Karyoto marah-marah dan ngamuk-ngamuk tidak menerima keputusan Kapolri menjadi KaBaharkam.(M.Sabarudin)


Share it:

Nasional

Post A Comment:

0 comments: