Disdik Kota Bekasi Dinilai Tebang Pilih Pengiriman Pelajar ke POPDA

Share it:
Bekasi,(MediaTOR) - DINAS Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi dinilai tebang pilih dalam pengiriman pelajar untuk mengikuti kejuaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Jawa Barat yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini. Hal ini diungkapkan oleh salah satu orangtua murid yang kecewa lantaran anaknya tidak terdaftar dalam atlit pelajar dari cabang olahraga Tekwondo. 
      Menurut Monang Sigalingging, kepada  KORAN MEDIATOR,(3 /5) tidak terdaftarnya nama anaknya Ronaldo Sigalingging dalam Kejuaraan POPDA sempat dipertanyakan langsung ke Triani sebagai Kasie Kesiswaan Disdik Kota Bekasi. Namun jawabannya tidak memuaskan bahkan terkesan lempar tanggungjawab. "Padahal surat rekomendasi dari Kepsek SMA N 8 untuk mengikuti POPDA sudah diserahkan langsung ke Disdik melalui Kepala Bidang Pendidikan Menengah Ujang Teddy. Kenapa mereka bilang tidak menerimanya?," kata Monang kesal.
       Ia pun mempertanyakan kenapa pejabat Disdik seakan menolak, jika anaknya ikut andil dalam kejuaran POPDA. Padahal siapa yang tidak kenal jika di cabang olahraga Tekwondo, nama Ronaldo sudah tidak asing lagi menjadi atlit berprestasi dan berbakat. 
    "Prestasi tahun lalu menjadi juara pertama memperebutkan piala Walikota Bekasi, belum lagi kejuaraan nasional dan internasional," ujarnya.
      Seharusnya menurut Monang, Dinas Pendidikan sebagai institusi yang memfasilitasi agar para pelajar mendapat pembinaan dan pelatihan bagi para pelajar berprestasi untuk mengikuti kejuaraan baik dikancah nasional maupun internasional, termasuk dibidang olahraga.
     "Pelajar berprestasi dan berbakat seharusnya mendapat suport dari Disdik untuk diikut sertakan dalam kejuaraan olahraga seperti POPDA, yang nantinya mampu mengharumkan nama baik Kota Bekasi melalui kejuaraan Tekwondo tingkat pelajar," papar Monang Sigalingging.
     Ketika KORAN MEDIATOR menghubungi Kabid Dikmen Ujang Teddy dan Kasie Kesiswaan Triani tidak ada ditempat dan dihubungi melalui ponsel dan SMS pun tak memberi jawaban. Sementara informasi dari salah satu staf Dikmen, Ahmad Fauzie menuturkan jika Ronaldo Sigalingging tidak terdaftar dalam POPDA dari Cabang Tekwondo, karena tidak ada rekomendasi dari pelatih Tekwondo bernama Stephanus.
     Mendengar alasan itu, orangtua Ronaldo yang juga merupakan pelatih dan atlit Tekwondo mengaku prihatin dengan ketidakprofesionalan Disdik. Karena yang berwenang dalam hajatan POPDA kan seharusnya Disdik, kenapa malah Stephanus yang menentukan siapa saja pelajar yang harus bertanding di POPDA.
   "Peranan Disdik disini sebagai apa? Kenapa orang diluar Disdik justeru yang menentukan pelajar mana saja yang harus ikut POPDA?," katanya heran.
    Untuk itu, Monang sangat mengharapkan agar Disdik mampu menjadi institusi yang profesional dan mengayomi bukan malah mengabaikan atlit pelajar untuk berprestasi.(SOF)

Share it:

Pendidikan

Post A Comment:

0 comments: