Jakarta,(MediaTOR Online) - Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia Berdasarkan Refrensi Surat Perintah Tugas Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia kepada Panca Ksatria Dharmaning Bhakti Nusantara Perihal Pelaksanaan Program Pelestarian Kebudayaan.

Peserta Undangan yang hadir sebanyak 259 Raja, Sultan, Datu, Penglingsir dan Kepala Adat Se-Indonesia dengan Anggota sementara sebanyak 458 dan diperkirakan akan bertambah jumlahnya.

Dikatakan, budaya daerah yang dikembangkan Raja Sultan di masa lalu merupakan pembentuk jatidiri bangsa. Kekayaan bangsa harus dikembangkan secara serius dan seksama terutama dalam memajukan bangsa dan negara terutama pada era globalisasi saat ini.
“Saat ini seni budaya daerah sudah mulai terkikis dan tergerus budaya asing. Serta tidak sedikit pula, budaya kita yang telah diklaim negara lain. Budaya daerah diharapkan mampu menjadi landasan utama dalam pembentukan jati diri bangsa. Karena jatidiri merupakan karakteristik jiwa bangsa yang bersumber dari akar budaya daerah masing-masing,” ujar Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo.

Berdasarkan landasan konstitusi tersebut maka setiap warga negara diberikan jaminan kebebasan untuk berorganisasi, berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat yang diantarnya dapat diwujudan melalui organisasi kemasyarakatan. Ormas memiliki peran yang strategis dalam memajukan kehidupaan masyarakat, bangsa dan negara.
“Dalam pasal 14 ayat 1 UU No 17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan disebutkan bahwa dalam upaya mengoptimalkan peran dan fungsinya, ormas dapat membentuk suatu wadah berhimpun. MARS Indonesia dibentuk sebagai wadah berhimpun organisasi Raja Sultan dan lembaga adat yang telah eksis sebelumnya seperti FSKN dan Yarasutra. Terbentuknya Mars Indonesia sebagai berhimpunnya para Raja, Sultan, Datuk, Penglingsir dan Pemangku Adat se-Indonesia diharapkan dapat menjadi mitra kerja pemerintah dalam melestarikan budaya daerah sebagai penopang budaya bangsa,” tandas Hadi Prabowo.

Untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya dalam pembangunan, penting bagi MARS Indoensia untuk membangun sistem pengelolaan organisasi yang sehat sebagai organisasi nirlaba yang demokratis, profesional, mandiri, transparan, dan akuntabel.
Di samping sebagai pelestari kebudayaan, keberadaan MARS Indonesia diharapkan dapat menumbuhkan semangat untuk menghormati dan menerima perbedaan, mendorong keharmonisan, saling pengertian, kerjasama, dan saling percaya ditengah kehidupan Bangsa Indonesia yang majemuk. Ketika gelombang radikalisme terjadi di berbagai belahan dunia lainnya. Bangsa Indonesia harus tetap berdiri tegak untuk mengelola kemajemukan tersebut dengan demikian maka yang kita perlukan dalam hal ini adalah membangun sinergi dan kerjasama yang baik antara pemerintah dan ormas termasuk MARS Indonesia.
Menurut Hadi Prabowo, dewasa ini tantangan yang dihadapi Bangsa Indonesia semakin berat. Hal ini ditandai dengan masih munculnya konflik nasional yang bernuansa SARA di beberapa daerah, radikalisme dan politisasi kekuasaan bersimbol agama. Berkembangnya kehidupan masyarakat yang cenderung serba bebas dan mendukung hal yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa, berkembangnya kehidupan hedonis serta semakin ditinggalkannya nilai-nilai budaya lokal yang merupakan kekayaan terbesar yang dimiliki bangsa Indonesia. “Saya mengajak kepada seluruh jajaran MARS Indonesia untuk mengutamakan proses dialog, menghindari benturan, tindak kekerasan, dan hendaknya dapat mengajak masyarakat bahwa di dalam menyikapi perbedaan yang mungkin terjadi tentunya harus dilakukan dengan mengedepankan pendekatan dialogis,” harapnya.
Diungkapkan, dalam menghadapi tantangan bangsa yang tidak mudah tersebut diperlukan sumber daya organisasi yang memiliki kualitas, kompetensi, kapasitas kelembagaan dan kepemimpianan yang berkarakter, memiliki jatidiri yang berwaasan kebangsaan. Oleh karena itu dapat diharapkan terjalin komunikasi dan kebersamaan antara pemerintah dengan MARS Indonesia dan dengan organisasi lain dalam upaya mewujudkan cita-cita nasional Bangsa Indonesia serta menjaga dan memelihara keutuhan dan kedaulatan NKRI.

Pesan Dewan Pembina HMP Indonesia
Post A Comment:
0 comments: