Bogor,(MediaTOR Online) - Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Bogor, mulai menipis. Hal ini terjadi, akibat dampak dari pandemi covid-19 yang membuat warga enggan berdonor darah di PMI.
"Hingga saat ini, stok darah di PMI Cabang Kota Bogor tinggal 750 kantong dari 3.000 kantong labu/bulan. Yah, kemungkin dan bahkan stok ini tidak bisa bertahan untuk seminggu ke depan," ujar Kepala PMI Cabang Kota Bogor, H. Edgar Suratman ketika ditemui, sekretariat PMI Cabang Bogor, Jalan Kresna, Kelurahan Bantar Jati, Kecamatan Bogor Utara, Rabu (25/3) kemarin.
Menurut H. Edgar, menipisnya stok darah, diakibatkan minimnya pendonor. Karena, pemberlakukan kebijakan pembatasan sosial, guna menekan penyebaran virus corona. Sedangkan normalnya, untuk memenuhi kebutuhan darah setiap harinya, PMI harus memiliki stok, sebanyak 3.000 kantong atau labu/bulan.
Untuk itu, PMI Cabang Kota Bogor berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor membuat kebijakan untuk mengadakan kegiatan donor darah, tetapi dengan mempertimbangkan jarak sosial agar stok darah di PMI Cabang Kota Bogor, tidak kosong.
Mengingat, masih banyak warga lainnya yang membutuhkan bantuan donor darah, di tengah pandemi virus corona. "Kalau pun kita punya stok, kita juga
membantu daerah lain yang kekurangan stok darah, sekitar 48 persen. Jadi, kita hanya kebagian 52 persen dari stok yang ada," ujar H. Edgar.
Diakui H. Edgar, saat ini, kebutuhan darah cukup banyak. Sehingga donor sangat dibutuhkan. Karena, banyak rumah sakit membutuhkan transfusi darah. Namun, H. Edgar tidak merinci detail kebutuhan rumah sakit.
"Makanya, PMI tetap melayani pelayanan donor darah. Namun, dengan kondisi saat ini, beberapa kegiatan donor darah yang diselenggarakan oleh lembaga instansi ada yang dibatalkan. Tentu hal ini sangat berpengaruh dengan stok darah di PMI Cabang Kota Bogor,” ujarnya.
H. Edgar pun khawatir kebutuhan transfusi darah semakin meningkat. Karena Indonesia akan memasuki masa wabah penyakit demam berdarah. “Jadi boleh dikata akan meningkat. Hal ini mesti dan harus kita waspadai, apalagi kita mau masuki masa puasa, itu harus kita waspadai juga,” ujarnya H. Edgar.
Meski mengalami kendala, lanjut H. Edgar, PMI telah menyiasati agar stok darah tidak berkurang, di antaranya PMI meminta bantuan kepada Pemkot Bogor dan TNI-Polri untuk meminta kegiatan donor darah. "PMI siap berkeliling di Satuan Kerja Prangkat Daerah (SKPD) Kota Bogor, maupun di semua matra TNI-Polri, untuk kegiatan donor darah," kata H. Edgar.
Selain itu, tambah H. Edgar, PMI juga menerbitkan protokol dalam kegiatan donor darah di tengah pandemi Covid-19. Seperti, pelaksanaan pengambilan darah dilakukan petugas dengan menggunakan alat kesehatan seperti masker dan sarung tangan khusus.
Para pendonor juga diminta untuk mengisi dokumen kesehatan sebelum mendonorkan darah. “Jadi ada prosedurnya, ada protokolnya sebelum masuk kita kasih hand sanitizer atau cuci tangan kita siapkan dengan air mengalir, terus ada mengisi tambahan dari surveillance misal informasi pernah di daerah terdampak covid-19 baik di dalam maupun di luar negeri, kemudian ada formulir yang memang biasa mereka isi yang punya PMI,” katanya.
Kemudian, PMI juga memberlakukan sterilisasi sebelum menggelar aksi donor darah. Mereka juga menerapkan jarak tertentu dengan jumlah pendonor terbatas pada saat aksi donor darah. PMI juga menerapkan seleksi kesehatan sebelum aksi donor dimulai.
“Nggak boleh yang sakit. Dan, bagi yang mau donor harus konfirmasi dulu. Karena, kita telah menyiapkan orang yang menerima bahwa dia akan datang, misalnya paling banyak seratus. Kita kasih waktu dan berjarak satu meter,” tambah H. Edgar.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bogor, Dody Ahdiat kemarin menjelaskan, Pemkot Bogor sangat mendukung langkah-langkah yang akan diambil PMI Cabang Kota Bogor, untuk mengantisipasi stok darah yang semakin menipis, akibat virus Corona.
"Benar, PMI Cabang Kota Bogor telah mengirim surat ke Pemkot Bogor, tapi baru Kamis besok, surat edaran yang ditandatangani Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim, tentang donor darah akan disampaikan ke SKPD yang ada di Kota Bogor. Tapi, masalah teknisnya ada di PMI Cabang Kota Bogor," ujar Dodi. (Nasir)
Post A Comment:
0 comments: