Tantangan Petani Kedelai di Lahan Tanah Tadah Hujan

Share it:


Pejampangan, Sukabumi,(MediaTOR Online) - UPTD Pertanian Wilayah Jampang meliputi wilayah sembilan kecamatan dibantu oleh masing-masing kordinator wilayah petugas penyuluh lapangan (PPL). Dengan jumlah luasan areal seluas 7,2 ribu hektar. 

UPTD Pertanian Wilayah Jampang Kulon dibawah kepemimpinan Yaya Kuswaya SP.  Menurut Yaya, pihaknya, tetap mengupayakan  keberhasilan petani kedelai di atas lahan tanah tadah hujan.

Target pencapaian satuan tanaman kedelai wilayah Jampang kulon,  kepada para petani tetap mendorong keberhasilan kedelai lebih meningkat. Disadari  wilayah binaannya tidak lepas dari keterbatasan terutama masalah kebutuhan air.

Dari persoalan air kebutuhan para petani 60% terpengaruhi menjadi petani  malas. Padahal  secara teknis petunjuk pelaksanaan belum dicoba, sudah menyerah. Takut gagal panen, padahal sukses bertani kebahagiaan hidup paling nikmat.

Kelompok Petani kedelai masing masing kordinator wilayah PPL kecamatan. Seperti wilayah Kecamatan Cibitung, Kecamatan Jampang Kulon, Kecamatan Ciracap, Kecamatan Cimanggu, Kecamatan Kalibunder, Kecamatan Tegal Buleud, Kecamatan Ciemas, Kecamatan Surade dan Kecamatan Waluran.  Luasan areal lahan seluas 7,2 ribu hektar. 

Calon Petani Calon Lahan (CPCL) kedelai. Rencana Depinitif Kelompok Kegiatan (RDKK) sesuai dan rencana usulan kelompok (RUK) tahun 2019 - 2020. Target pencapaian dalam masa tanam pertama bulan Oktober sampai Maret (Okmar) tahun 2019 dan masa tanam kedua bulan April sampai Pebruari (Asep) tahun 2020. 

Ka UPTD Jampang Kulon Yaya Kuswaya SP pacu keberhasilan kedelai tahun 2020 lebih meningkat dari sebelumnya. Akan tetapi ka UPTD Yaya  berkeyakinan meningkatnya masa panen tahun ini berhasil. Dia kembali memperkirakan keberhasilan kedelai para kelompok tani tahun 2020 ini, diangka kembali modal. jelasnya.

Tingkat keberhasilan kedelai yang dicapai   sesuai luasan CPCL di lahan sawahnya sendiri. Dimana selesai panen padinya, kemudian bekas potongan jerami (diasek) kemudian ditanam kedelai tanpa menggangu tanaman padinya. Jelas ka UPTD Yaya Kuswaya.

Bukan tidak paham, petani padi  menanam kedelai yang baik itu seperti apa. Sejauh diketahui, kesiapan para petani kedelai  yang tercatat dalam jumlah kelompok calon petani calon lahan (CPCL) kedelai tidak cukup kebutuhan air saja, kwalitas kedelai yang baik tetap harus terjaga.

Faktor penyebab tingkat produksi kedelai dari tahun ke tahun tidak meningkat.

Dimungkinkan banyak hal yang perlu dikaji lebih jauh program tanam kedelai, Priode pertama tahun 2013  sampai tahun 2020  tujuh tahun berjalan, masih tetap terdengar setiap ganti tahun beda persoalan.

Persoalan pertama, kurang beruntungnya produksi kedelai alasan para petani, hasilnya belum maksimal karena petani dalam melaksanakan teknologi budidaya kedelai belum sesuai dengan tingkat yang dianjurkan. Juga hasil produksi masih rendah Rp 5000 sampai 6000, sehingga kurang tertariknya para petani untuk berusaha tani kedelai.(SU)



Share it:

Nasional

Post A Comment:

0 comments: