Wayang Bambu inovasi anak bangsaTONTONAN SING JADI TUNTUNAN NGAWANOHKEUN SENI BUDAYA SORANGAN

Share it:
Bogor,(MediaTOR Online) - Siapa yang tidak mengenal wayang, kesenian tradisional khas Indonesia yang penuh dengan cerita dan filosofi hidup. Bukan hanya didalam negri seni bertutur dengan boneka ini dikenal luas, tapi juga hingga ke dunia internasional. Bahkan UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur.

Di Bogor Jawa Barat tepatnya kampung Cijahe, Kelurahan Curu Mekar, Kecamatan Bogor Barat, putra asli daerah Ki Drajat berinovasi dan mengembangkan wayang bambu ciptaannya.

Wayang yang menyerupai wayang golek, memiliki perbedaan dibahan dasar pembuatannya. kalau wayang golek berbahan dasar kayu, maka wayang bambu dibuat dengan bambu yang dianyam.

Cara mempertunjukkannya juga tidak jauh berbeda, hanya saja cerita yang diangkat oleh Ki Drajat merupakan cerita hidup keseharian dalam masyarakat pada umumnya.

"Wayang bambu bercerita tentang kehidupan sehari hari, tentang bahaya narkoba, seks bebas, tawuran ataupun adab ke orang tua yang anak anak milenial sekarang jauh dari pada itu"

"visi misi dari wayang bambu adalah merubah tontonan menjadi tuntunan, dan dengan menggunakan bahasa Sunda logat Bogor agar generasi bogor mencintai bahasanya atau istilahnya mencintai 'basa sorangan' " tutur Ki Drajat

Bersama Wayang bambu ciptaannya Ki Drajat melakukan pagelaran bahkan hingga ke mancanegara seperti Malaysia, Brunai, jepang dan berbagai kota dibelahan Eropa. Selain pagelaran ke mancanegara Wayang bambu besutannya juga diproduksi sebagai cindera mata dan sudah menembus pasar dunia internasional.

"Cintai seni dan budaya yang ada karena seni dan budaya dari luar belum tentu bermanfaat bagi generasi kita"

"untuk masyarakat bogor khususnya mari kita bersama sama menjaga agama, seni dan budaya, siapa lagi kalau bukan kita" tutur Ki Drajat.

Upaya Ki Drajat dalam melestarikan kearifan lokal mendapatkan apresiasi dari Dedie A. Rachim Wakil Walikota Bogor.

"Kami memberikan apresiasi atas upaya ki Drajat melestarikan seni budaya lokal. Hal ini mendorong kita semua untuk turut berjuang mengembangkan kesenian tradisional ditengah kondisi pandemi". 

"Pemkot selama ini selalu memberikan perhatian pada kegiatan berkesenian meskipun masih perlu ditingkatkan anggaran dan jumlah event yg prestisius agar karya seniman Bogor dapat diapresiasi oleh masyarakat"

Sementara Usmar Harimar selaku Ketua Dewan Kesenian dan kebudayaan Kota Bogor (DK3B) mengatakan tema yang diangkat dalam cerita Wayang Bambu menjadi istimewa karena merupakan cerita keseharian yang tejadi di Masyarakat.

"Dalam cerita atau lakon wayang Bambu tidak mengangkat cerita2 Pewayangan seperti Babad Lokapala,Ramayana, Mahabraya.
Namun cerita2nya disesuaikan dengan kondisi masyarakat. 
Misalnya di Masa Pandemi. Ki Drajat mencoba mengangkat tentang situasi di masyarakat dan cerita2 lainya.

Seperti cerita yang diangkat dalam pagelaran Virtual yang di fasilitasi oleh Disparbud Jawa Barat. Beberapa waktu yang lalu"

Semoga kedepan semakin banyak seniman muda yang terua berupaya melestarikan seni dan budaya kota maupun kabupaten Bogor.(Lea)
Share it:

Serba-serbi

Post A Comment:

0 comments: