Bersolek Dengan Segala Keterbatasannya, Kantor Kejari Jakarta Utara Tampak Rapi dan Bagus

Share it:

akarta, (MediaTOR Online) – Jika dilakukan dengan hati maka hasilnya akan punya kelebihan tersendiri. Hal itulah yang terjadi dengan yang satu ini. Kendati bangunannya sudah tua, di kawasan rawan macet arus lalulintas pula, gedung atau kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) masih tampak bagus. Bahkan cenderung tampak mewah kalau dipandang dari luar.

Kok bisa begitu? Tentu saja berkat perhatian dan perawatan, poles sana poles sini, tambah sisi sana, tambah sisi sini, yang dilakukan oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari)  Atang Pujiyanto SH MH.

tampilan depan Kejaksaan Negeri Jakarta Utara


Bermodalkan CSR dari BNI 1946 dimanfaatkan dan didayagunakanlah dana itu untuk menservice dan memoles rapi bangunan tua tersebut. Setelah dipoles sana-sini, di dalam gedung yang lokasinya di kawasan kumuh itu, termasuk ruang kerja Kajari-nya, tampilan bangunan itu di bagian dalam pun tampak semakin rapid an manarik. 

"Bagaimana kita kerja nyaman dan menyenangkan kalau ruangan kerja kita tidak rapi, bocor," demikian Atang Pujiyanto ketika ditanya atas upayanya terlebih dahulu benahi kantor begitu mendapat penugasan sebagai Kajari Jakarta Utara.

Tuntas rapikan bagian dalam kantor, Kajari melirik satu persatu bagian dari pekarangan kantornya. Menara yang sebelumnya kolongnya menjadi tempat barang rongsokan barang bukti diukir menjadi tempat piket Satpam. 

Sisi kiri-kanan gedung yang tadinya kumuh dan bau karena air salurannya tidak mengalir dibersihkan dan ditata ulang menjadi tempat parkir mikrobus dan mobil tahanan. 

Pemindahan ini tentu saja membuat lega pelataran parkir gedung yang menghadap Terminal Bus Tanjung Priok itu. Jumlah mobil pegawai yang dapat parkir di pelataran parkir tentu saja semakin banyak, dan pemandangan pun menjadi agak lega. 

"Lumayan menolong itu pemindahan parkir mobil tahanan dan kendaraan dinas di sayap kiri-kanan gedung," tutur Atang Pujiyanto yang mantan Kasi Intelijen Kejari Jakarta Utara.

Selanjutnya sebagian bekas lokasi parkir kasi-kasi didayagunakan atau dibangun lagi  gedung tambahan. Tidak terlalu lebar, hanya 10 x 5 meter persegi. Alhasil bangunan tempelan itu sudah cukup menjadi tempat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang layak lebih dari memadai. 

bangunan tambahan yang menjadi PTSP Kejari Jakarta Utara


"Dengan adanya bangunan untuk PTSP saya berharap pelayanan kepada masyarakat semakin baik, syukur-syukur sampai prima," tutur Atang Pujiyanto, Kamis (27/10/2022). 

 Upaya dan kerja keras merapikan tempat kerja belum berhenti di situ saja. Saat ini yang tengah dibenahi dan dirapikan secara intensif ruangan tilang pelanggar lalulintas. 

Untuk sementara ini urusan tilang dipindahkan ke dekat klinik. "Ruangan tilang akan ditata sedemikian rupa. Kami ingin melayani pelanggar lalulintas  sebaik-baiknya tentu tujuannya sekaligus meminimalisir sampai sekecil-kecilnya calo tilang," harap Atang Pujiyanto.

Di ruangan dimana tilang diproses akan dibuat loket-loket. Pelanggar lalulintas nantinya akan dilayani sebagaimana layaknya nasabah bank.  "Ya kayak di bank nantinya, pakai nomor antre kemudian namanya dipanggil manakala sudah dapat gilirannya mengambil kembali surat-surat kendaraannya," jelas Atang Pujiyanto.

Riwayat kantor Kejari Jakarta Utara memang agak panjang. Ketika masih menempati bangunan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, dapat dikatakan kantornya sangat sempit bahkan kumuh lagi. 

Pada awalnya di gedung Jalan Enggano sekarang ini terasa agak luas dan lebar. Tetapi setelah perkembangan jaman dan adanya pertambahan personil/pegawai gedung berlantai dua tersebut kini terasa sempit dan sumpek. Karenanya Kajari Atang Pujiyanto berpikir mencarikan  lahan lokasi baru yang lebih luas, lega, sehingga siapapun Kajarinya berikut personilnya bakal merasa nyaman dan tidak rawan kemacetan lagi sebagaimana sekarang ini. (Wil)

Share it:

Metropolitan

Post A Comment:

0 comments: