Menelusuri Semrawutnya Penyaluran Beras untuk Si Miskin, Sopiah yang Tunanetra Tak kenal BNPT

Share it:


Sukabumi,(MediaTOR Online) -Belakangan negeri ini sibuk membangun infrastruktur dari pojok ke pojok, betapa luar biasanya  kebijakan tersebut. Dari bandara hingga ke tol "Atlantis" pun diwujudkan. Seakan mengejar impian kesejahteraan rakyat akan segera tercapai, bila segala mega proyek tersebut mampu dituntaskan. Bahkan ibukota negara pun harus digeser dari Pulau Jawa, demi pemerataan. Sementara ini banyak yang berbangga dengan berbagai "terobosan" tersebut.

Ironisnya,  di berbagai pelosok negeri kemiskinan masih menjadi fakta yang sulit dibantah. Masih banyak rakyat yang sehari makan sehari tidak. 

Tragisnya berbagai program pemerintah yang bertujuan meringankan derita kalangan tak mampu, justru kerap tidak tepat sasaran. Banyak oknum yang mencari kesenangan di atas derita rakyat. Tak jarang  terkadang suatu program dibuat agar terjadi kerumitan, sehingga sasarannya tidak tepat.



Seperti halnya yang dialami Sopiah sekeluarga. Warga Kampung Ciemas RT 01 /0, Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat  yang tuna netra ini, selama sepuluh tahun tinggal bersama suaminya Ade. 

Sopiah sekeluarga yang miskin papa itu tidak pernah tersentuh bantuan apapun dari pemerintah. Hanya karena alasan bangunan rumah gubug dibangun ditanah milik orang lain. 

Ternyata, meskipun Sopiah ditakdirkan untuk tidak bisa melihat. "LEBIH TIDAK MELIHAT LAGI MATA HATI PEMERINTAH".. BLT- PKH dan BPNT. Mereka tidak mengenal itu. Apa BLT, PKH dan BPNT," ujar mereka pilu. 

Saat ditanyakan ke TKSK  Ciemas, Reni, keluarga Sopiah pada tahun 2020 pernah dua kali menerima bantuan BLT DD. "Itupun hasil perjuangan saya," ungkap Reny. Silahkan tanyakan kembali ke Kesra Desa Ciemas, imbuhnya.

Sumber setempat. mengatakan Sopiah seharusnya diperjuangkan untuk mendapat Bantuan Pangan non tunai BPNT. Malah yang diperjuangkan masyrakat secara ekonomi dinilai mampu. Tidak kurang Desa Ciemas sekitar 620 KK keluarga penerima manfaat KPM. Sampai berita ini ditulis. Data KPM desa Ciemas perlu dipertanyakan,

Tong boro nu teu menang BPNT, nu brs menang ge jadi banyak nu Jong teu di aruruskeun boro memperjuangkan nambah kuota deui"

Jangankan yang belum mendapat BPNT, bagi yang pernah mendapat juga banyak yang jong, kuota BPNT jadi menambah," ungkap pemerhati sosial masyarakat Ciemas yang enggan disebut jati dirinya. (SU)

Share it:

Kabar Desa

Post A Comment:

0 comments: