Dana Bantuan P3GAI Tahap Kedua Bergulir, Pengurus Kelompok Dihantui Kekhawatiran Merugi

Share it:

Sukabumi,(MediaTOR Online) -Bantuan  Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air (P3TGAI) tahap kedua TA 2023 untuk tiga kelompok Desa Sirnasari, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat telah digulirkan. Namun, kelompok Dewi Sri, Sri Rejeki, dan kelompok Domba Garut, telah dihantui oleh perasaan cemas.



 Kecemasan para kelompok  P3TGAI Desa Sirnasari ini, khawatir seperti pelaksanaan pada tahap pertama, adanya permintaan sejumlah uang oleh oknum dari nilai anggaran P3TGAI sebesar Rp, 195 juta. Pekerjaan  tahap pertama diambil 70%  Rp, 136 juta, Rp 100 juta disetorkan ke pihak oknum warga siluman (komitmen), sisa Rp 36 juta, belum komit dengan kades. Sehingga banyak kelompok mengeluh  merugi, yang  pada akhirnya beban hutang kelompok. Ungkap pemerhati sosial Saepul Usman. 

Ketua Kelompok P3TGAI Domba Garut Mugni.

Bendahara kelompok P3TGAI Domba Garut Surahman..


Perasaan khawatir bercampur cemas, adanya permintaan uang sebesar Rp 100 juta. Ketua kelompok P3TGAI Dewi Sri. Bahri, mengatakan, pihaknya telah kedatangan sdr, Uje, beberapa kali. Melaporkan bahwa, kelompok P3TGAI domba Garut telah menyetorkan uang Rp 100, juta, kepada pihak pengusung, kata Bahri tapi, sdr Uje, tidak menjelaskan kepada siapa setornya kelompok domba Garut itu, " ungkap ketua P3TGAI Dewi Sri Bahri, menirukan laporan sdr Uje, dengan nada polos.

Saat ditemui, kelompok P3TGAI Domba Garut, Bendahara Surahman, mengaku, pengambilan uang dari BRI bersama Ketua Mugni, sebesar Rp.136 juta, dan uang itu disimpan di ketua P3TGAI Mugni. "Soal uang yang disetorkan kepada siapapun, saya kurang paham, coba saja tanya kepada ketua," ujar bendahara P3TGAI kelompok Domba Garut Surahman.

Ketua, P3TGAI Domba Garut Mugni, ditemui di rumahnya, membantah soal pemberian uang Rp 100 juta kepada siapapun, termasuk kepala desa. Kesan positif konfirmasi  MediaTOR, Mugni dan kades secara emosional lebih dekat, bukan karena antara warga dan pimpinan. Lebih jauh kerjasama yang baik dalam sektor pembangunan perlu ditingkatkan.

Saat disinggung, material pasir putih seperti lumpur kering dan batu pasang yang dipergunakan, menurutnya. "Itu material persiapan tahap pertama yang tertunda. Secara tehnis material itu bisa dan layak dipakai," kata Ketua P3TGAI Domba Garut Mugni kepada MediaTOR.

Kepala Desa Sirnasari Miftah, dua kali ke rumahnya sedang istirahat,  dihubungi melalui WA androidnya tidak merespon. Meyakini, bahwa kelompok Domba Garut, sebagai mana rumor yang beredar, uang Rp 100 juta telah disetorkan kepada pihak pengusung. Kades Sirnasari mamastikan itu tidak benar, dan uang tetap ada di kelompok "Kami akan undang para kelompok P3TGAI, karena bagaimanapun program bantuan pemerintah ini untuk masyarakat banyak dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak pula.

Ketua Forum aliansi rakyat melawan. Arief Rahman Hakim,  baru baru ini, terima laporan petugas Team Pendamping Masyarakat (TPM) Desa Sirnasari Jaenudin. Hasil survei kegiatan kelompok P3TGAI Domba Garut, diketahui   TPM tidak pakai pondasi, pasangannya di urug pakai tanah. Katanya, kalau benar uang yang 100 juta itu ada, kenapa pekerjaannya seperti itu, ungkap ketua Arief Rahman Hakim, menirukan laporan TPM. "Jangan ada kesan jadi proyek bancakan," ungkap pemerhati.(US)

Share it:

Kabar Desa

Post A Comment:

0 comments: