Lembaga Demokrat Sejati Berkiprah Untuk Bangsa

Share it:
Jakarta,(MediaTOR)
    Jauh hari sebelum Susilo Bambang Yudhiyono (SBY) menjadi Presiden RI, saat itu masih menjadi Menko Polkam sudah diramalkan akan menjadi orang nomor satu di negeri ini. Beberapa tokoh  diantaranya; Ir.Ac. Susila Jalantik dari Bali, Sugiono dari Jawa Tengah, T. Hamzah Tupu dari Sulawesi, Indra dari Sumatera Barat dan Fachrudin dari Riau menemui SBY, Sudi Silalahi, Setia Purwaka. Dalam pertemuan tersebut,  dikatakan akan membentuk Lembaga Demokrat Sejati (LDS) untuk mendukung SBY menjadi Presiden RI 2004 s/d 2009.
   Dua Minggu setelah pertemuan pertama datang lagi memberikan contoh-contoh sosialisasi untuk kampanye berupa kaos, jam tangan, stiker, kalender, PIN, dengan lambang Demokrat.
   SBY senang menerima dan merestuinya, diungkapkan bahwa kelompok Kwitang yang dipimpin  Habib Abdul Rahman Al-Habsy ingin mendukung SBY.
   Bulan berikutnya diadakan pertemuan di Hotel Borobudur yang saat itu SBY tidak hadir karena ada halangan dan diwakilkan kepada M. Yasin serta didampingi DPP Lembaga Demokrat Sejati (LDS). Mulai dari itu diadakanlah perjalanan doa. Mendoakan SBY untuk menjadi Presiden yang dipimpin oleh Habib Abdul Rahman Al-Habsy, ke beberapa tempat. Habib Abdul Rahman Al-Habsy diundang SBY pada peluncuran buku SBY di Balai Sudirman beserta pengurus LDS.
   Setelah SBY dinyatakan calon Presiden maka di Kwitang diadakan Mauludan Nabi Muhamad SAW yang disponsori LDS dan SBY diundang untuk hadir pada Mauludan tersebut. Berkebetulan pada saat itu Penasehat Lembaga Sosial Demokrat (LDS) Kalimantan Bernabas Sebilang yang juga Ketua Majelis Adat Dayak Kalimantan menyerahkan dukungan masyarakat Dayak Kalimantan secara tertulis ke SBY di Kantor Perwakilan Kalimantan Timur di Kwitang. Sehabis Shalat bersama di Kantor Perwakilan Kalimantan Timur di Kwitang, kemudian SBY dijemput secara adat Majelis untuk hadir pada Mauludan yang sudah ditunggu ribuan masa di Kwitang.
   Sehabis itu selaku diadakan pengajian di Cikeas yang di pimpin Habib Abdul Rahman Al-Habsy, perkembangan LDS berikutnya maka dibentuklah setiap Propinsi Dewan Pimpinan Lembaga Demokrat Sejati (LDS).
   Demikianlah setiap DPD dalam kampanye mendukung SBY menjadi Presiden Tahun 2004 s/d 2009,  LDS tidak pernah absen dalam kampanye kemanapun SBY berkampanye. Semua sarana dan prasarana termaksud semua atribut dan cetakan selama kampanye dipersiapkan pengurus sendiri.
   LDS sedikit bicara banyak bekerja. Dengan sistem kampanye dari mulut ke mulut, warung ke warung, pangkalan ojek dan taksi serta pengajian-pengajian. Setiap anggota wajib menyampaikan kepada orang lain bahwa SBY lah yang pantas menjadi Presiden tahun 2004 s/d 2009 dan pada 2009 s/d 2014, LDS sempat bergabung dengan Relawan Nasional SBY yang dipimpin Jali Yusuf. Alhamdulillah berkat perjuangan  LDS dalam perjalanan dari Sabang sampai Marauke, SBY dapat suara terbanyak.
    “Yang jelas keberadaam Lembaga Demokrat Sejati bukanlah organisasi onderbouw dari Partai Demokrat. LDS berdiri secara independen. Kami mendukung kepemimpinan SBY secara individu,” ujar Fahrudin N, Sekjen DPP LDS yang didampingi Prof DR Djaali, penasehat LDS kepada MediaTOR belum lama ini.
  Sampai saat ini LDS, mempunyai enam Korwil, wilayah I di Pekan Baru membawahi Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri. Wilayah II di Palembang membawahi Propinsi Jambi, Babel, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Lampung. Sedangkan wilayah III Kalimantan Timur membawahi Kalimantan    Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan wilayah IV di Surabaya membawahi NTT, NTB, Bali, Jawa Timur, Jateng, dan DIY. Disamping itu untuk wilayah V di Ujung Pandang meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Gorontalo. Wilayah VI bekedudukan di Maluku membawahi Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
   Patut juga diketahui akan peranan wanita LDS yang juga sudah mempunyai organisasi Pengusaha Perempuan di Surabaya dan sudah punya anggota di setiap Provinsi.(***)         
Share it:

Serba-serbi

Post A Comment:

0 comments: