SMAN 14 Kota Bekasi Layak Jadi Sekolah Model

Share it:
Bekasi,(MediaTOR) Sekitar Bulan Maret dan April 2017 yang lalu. Tim Survey Pemeringkat  pendidikan meninjau sekolah-sekolah pavorit, unggulan dan yang berkualitas. Tim menyempatkan diri melirik SMAN 14 Kota Bekasi yang berlokasi di kawasan Perumahan Alinda, Bekasi Utara.
      Hasil survey terhadap sekolah tersebut, cukup layak untuk jadi sekolah model. “Oleh karena itu, sekolah tersebut  akan didaftarkan ke Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,” ujar Arsyad, salah seorang anggota Tim kepada Koran MediaTOR di depan Kantor Walikota Bekasi, pada akhir April lalu.
      Dari hasil temuan Tim Survey, bila dilanjutkan kepada Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) yang bertugas memilih sekolah model, sebab sekolah model adalah sekolah berbasis Standar Nasional Pendidikan dengan pencapaian delapan kriteria. Antara lain; Standar kompetensi kelulusan, prosesi, visi, penilaian, pengelolaan, PTK, pembiayaan, sarana dan prasarana. 
    Sebelum masuk ke kriteria tersebut, kepala sekolah harus matang dalam penguasaan education, managerial, administrator, leadership, inovator, and motivator (Emalsim). 
     Drs Dedi Suriadi  SPd  MM yang baru hampir satu tahun memimpin SMAN 14 Kota Bekasi, telah sukses melaksanakan Standar Nasional Pendidikan dan sudah matang menguasai Emalsim, berharap sekolahnya akan lolos jadi sekolah model. 
      Memang saat  Kepsek Waluyo Msi yang memimpin sekolah ini, sudah memperoleh beraneka ragam prestasi. Baik prestasi akademik, maupun non akademik, seperti ekstra kurikuler (eskul). Sayangnya,  saat terjadi pergantian Kepsek ke Cecep (Alm.), prestasi tersebut agak menurun. Termasuk kualitas kegiatan belajar mengajar (KBM).
    Akibatnya, saat Dedi memangku jabatan sebagai Kepsek yang baru, dia harus berjibaku membenahi segala kekurangan yang terjadi. Namun, berkat bekal pengalaman yang diperoleh selama menjabat Wakasek di SMAN 8 Kota Bekasi, Dedi mampu menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) yang ditinggalkan almarhum Kepsek sebelumnya.  
      Diungkapkan, diantara  PR  yang cukup berat adalah masalah manajemen keuangan dan adminstrasi. “Namun, dalam kurun waktu sekitar satu bulan, hal tersebut dapat diatasi. Dan tentu saja berkat kerjasama semua pihak, baik guru-guru, staf,maupun komite sekolah,” ujar Dedi kepada MediaTOR, baru-baru ini.
    Menurut sumber yang enggan disebut jati dirinya, kunci kesuksesan Dedi membenahi manajemen SMAN 14 Kota Bekasi yaitu merangkul guru PNS maupun Non PNS, termasuk tokoh masyarakat di lingkungan sekolah. Buktinya, hasil kelulusan  UN kelas XII tahun ini mencapai 100 persen. Nilai kelulusannya juga naik dari tahun sebelumnya. Dan banyak siswa yang diterima di PTN, ujar sumber tersebut. (Arifin Lubis/Y.Sitorus)


Share it:

Pendidikan

Post A Comment:

0 comments: