Drg Hj. Putih Sari MM Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di GOR Mekarsari

Share it:


Cikarang,(MediaTOR Online) - Sosialisasi Program Bersama Mitra Kerja dan BKKBN tahun 2022 kabupaten bekasi berkolaborasi dengan anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) yang membidangi tentang kesehatan dengan tema " Program Percepatan Penurunan Stunting Di Wilayah Khusus" yang bekerjasama dengan yayasan Teratai Putih Lestari. 

Dihadiri oleh Dedi Supratman Staf Ahli yang mewakili Drg. Putih Sari anggota DPR-RI Komisi IX, Dr. Firda Fajarwati Narsum BKKBN Pusat, Mia Wahdini Narsum BKKBN Provinsi, Zaini.MM Sekretaris Kabupaten Bekasi UPDKB BKKB dan jajaran Desa seperti babinsa yaitu Bekti. 



Dedi Supratman menyampaikan, “hari ini saya mewakili Ibu Putih Sari yang berhalangan hadir di karenakan kurang sehat.

Putih Sari berpesan kepada seluruh Masyarakat untuk menyampaikan pentingnya mempersiapkan pernikahan yang di canangkan oleh BKKBN, yaitu : untuk laki laki usia 25 Tahun, sedangkan untuk wanita usia 21 Tahun, bukan tanpa alasan BKKBN menganjurkan nikah di usia 25 dan 21.Agar Bisa terciptanya keluarga yang Harmonis dan Bahagia. 

Jangan lupa biasakan hidup sehat buat kita semua, karena sehat itu mahal. Biasakan kita mencuci tangan sebelum beraktivitas di luar atau di dalam rumah, “tutur Dedi Supratman.

dr. Firda Fajarwati narsum dari BKKBN Pusat menyampaikan untuk memberikan ASI Ekslusif selama 2 tahun agar anak dapat tumbuh kembang dengan Baik dan Sehat. 

“Pencegahan Stunting pada masa kehamilan yang harus di lakukan ibu hamil ialah, periksa kehamilan minimal 4 kali dengan melibatkan suami. Minum tablet penambah darah , tablet untuk cegah kurang darah atau anemia, makan harus di tambah porsinya, serta konsumsi Hati ayam,telur dan Ikan, 4 sehat 5 sempurna. 

Supaya bayi tidak terkena stunting jaga pola makan ibu hamil, gizi harus seimbang untuk asupan ibu hamil, makan sayuran dan buah buahan, kebersihan tempat tinggal juga harus di perhatikan.

Mia Wahdini menyampaikan, mengkapanyekan cara Berkeluarga Berencana dengan memakai alat kontrasepsi Dan upaya pencegahan percepatan  Penurunan Stunting pertumbuhan yang kurang Maksimal disebabkan karna kurang asupan gizi dari bayi sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan pendek (Kerdil) dari standar usianya, peran dari seorang kepala rumah tangga juga sangat penting untuk  pertumbuhan Anaknya, selain itu juga harus ada Waktu/jarak kehamilan untuk ibunya agar menjadi keluarga yang berkualitas. 

“Penyebab kekurangan gizi di karenakan kurangnya asupan gizi, karena pola makan yang kurang tepat dalam pemberian makanan untuk balita baik dari jumlah maupun jenisnya. Terinfeksinya kuman atau bakteri pada balita, di akibatkan dari lingkungan yang tidak bersih yang menyebabkan balita mudah terserang penyakit. 

Infeksi bakteri akan mengakibatkan asupan gizi untuk pertumbuhan balita terpaksa di gunakan tubuh untuk melawan infeksi bakteri, bakteri bersumber dari lingkungan, misalnya karena buang air besar sembarangan. Untuk penanganan dan pencegahan nanti dari BKKBN yang akan menerangkan lebih lanjut,pungkasnya.

Hj. Jaini menyampaikan "Pencegahan stunting di mulai kepada calon pengantin untuk Pria maupun Wanita sejak 3 bulan sebelum menikah, KEK, Tidak merokok buat calon pengantin pria, Maka daripada  di perlukan adanya penyuluhan/pendamping  keluarga Sehat dan Bahagia, untuk mendampingi calon pengantin agar tidak terjadinya Stunting".

Acara terakhir pembagian doorprize oleh Hj. Daris selalu MC, tutupnya.(Yusminah)

Share it:

Kabar Desa

Post A Comment:

0 comments: