Suhu Politik 2013 Kian Memanas

Share it:

Jakarta, (MediaTOR)-Memasuki awal tahun ‘2013, nampaknya prediksi para pengamat bahwa tahun ini suhu politik nasional bakal memanas mendekati kenyataan.  Indikasi ini terlihat dari kian merebaknya konflik internal di beberapa parpol besar kini mewabah. Konflik internal parpol juga melanda parpol yang sedang berkuasa.
Seperti yang terjadi di tubuh Partai Demokrat. Konflik internal dipartai berlambang mercy itu, bermula dari nyanyian Nazarudin, sang mantan bendahara. Kini para petinggi partai yang bermoto “Katakan tidak pada Koprupsi” tersebut, satu persatu dijemput aparat KPK. Mengatasi konflik ini, Sang Ketua Dewan Pembina SBY terpaksa turun membenahi gejala perpecahan di partai ini.
Belum lama ini prahara juga melanda tubuh PKS. Tak tanggung-tanggung, Presidennya sendiri diseret petugas KPK karena diduga terlibat korupsi impor daging sapi. Akibatnya, gonjang-ganjing di tubuh partai ini tidak terbendung.
Lebih tragis lagi yang terjadi pada partai Nasional Demokrat (Nasdem). Partai yang baru saja lulus verifikasi tersebut, langsung pecah. Tokoh partai tersebut pecah kongsi dengan pendiri partai. Akhirnya kader-kader partai ini, berhamburan ke partai lain.
Panasnya suhu politik nasional dinilai tidak terlepas dari multi kepentingan berbagai kelompok yang akan berkompetisi dalam ajang pesta demokrasi yang bakal dihelat di ‘2014. “Ini jelas terindikasi adanya pola-pola permainan “high politics” kelompok tertentu untuk kepentingan golongannya. Ada praktek character assasination terselubung yang bertujuan untuk menghancurkan kelompok lawan,” ujar Firdaus SH, pengamat politik yang juga praktisi hukum tersebut kepada MediaTOR belum lama ini.
Menurut Firdaus, para kader yang berkumpul di suatu parpol, umumnya termotivasi bagaimana supaya dapat memperoleh posisi di negeri ini. “Akibatnya setelah memperoleh kedudukan, mereka lupa pada rakyat yang memberikan amanah,” kilahnya.
Tanggapan senada juga datang dari Hendri Kusuma  Hasibuan dari LSM Monitoring Penegakan Hukum Nasional RI. Memanasnya suhu politik nasional, harus disikapi dengan bijak. “Meskipun ada gesekan-gesekan internal parpol, jangan sampai dimanfaatkan untuk kelompok tertentu di luar parpol bersangkutan. Utamakanlah kepentingan rakyat. Hindarilah black campaigne. Belajarlah mengedepankan sportifitas,” tandas Hendri.
Sementara itu, menurut Ketua Umum LSM KPK YEL RI Prabu Umbu Manja, yang juga pengamat politik, seharusnya para tokoh politik yang mengaku pemimpin negeri ini lebih mengedepankan kepentingan rakyat. “Pikirkanlah kepentingan rakyat. Tokh, yang memberikan mereka kepercayaan adalah rakyat. Ongkos politik itu memang mahal. Namun, jangan hanya bisa gontok-gontokan dan berebut sigap dalam korupsi. Mau dibawa kemana negeri ini?” ujar Prabu lagi.-(AW/Ikam/TS/Ynti)     
Share it:

Nasional

Post A Comment:

0 comments: