Puluhan Miliar Dana Proyek PU Dikerjakan Asal Jadi?

Share it:
Muaradua,(MediaOR Online) -
H.Erekson SSos SH,
Pengawasan Kepala PU Bina Marga Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) Sumatera Selatan bertujuan untuk mengetahui, sampai sejauh mana pekerjaan yang dilakukan pemborong. Sehinga dengan adanya pengawasan tersebut, akan membuat setiap pekerjaan dapat terlaksana sesuai dengan rencana.

Namun sejumlah sumber menyebutkan, bahwa pengawasan kepala  PU Bina Marga  OKUS dalam pembangunan jalan senilai Rp. 24,9 Milyar Tahun Anggaran 2016 belum dapat dilakukan sesuai dengan apa yang menjadi harapan masyarakat OKUS

Hal tersebut berlangsung karena ada indikasi, Kepala PU BM jarang melakukan pengawasan langsung, Kepala PU BM kurang tegas mengambil tindakan sanksi, laporan pekerjaan tanpa melihat kualitas yang bersifat baik-baik saja, masih banyaknya pengeluaran dana yang tak terduga dari para pemborong untuk mendapat pekerjaan.

“Dari kesalahan tersebut banyak kita temui kejanggalan seperti  pekerjaan Jalan ruas Simpang Lubuk Serai menuju Jalan Muara Payang, yang menelan biaya sebesar Rp. 24,9 milyar, tidak berkualitas,” ujar salah seorang sumber yang enggan jati dirinya disebut. 

Sementara salah seorang warga Kisam Tinggi, Kuryani menyebutkan, proyek jalan lanjutan tersebut dikerjakan para pemborong di luar standar pembangunan jalan, jalan cor beton bertulang, namun dikerjakan oleh pemborong asal-asalan.

Kuryani menyayangkan pekerjaan Jalan cor beton, Jalan Simpang Lubuk Serai seperti peletakan badan jalan tidak dilaksanakan dengan baik, yakni tidak memakai besi beton bertulang yang dianyam. 

Kontraktor juga tidak menggunakan batu split, seperti yang da di RAB, melainkan memakai batu bulat dan adukan semen tidak  sempurna.  “Diduga keras ada unsur kesengajaan,” ujar Kuryani.

Menanggapi hal ini, Koordinator Network for Corruption Watch (NCW) Sumsel, H.Erekson SSos SH, menyayangkan pekerjaan tersebut asal jadi, apalagi proyek besar yang menelan dana puluhan miliar rupiah, sementara pekerjaan diduga asal jadi. 
  “Itulah akibat kurangnya pengawasan Kepala PU Bina Marga  OKUS, terhadap setiap pekerjaan, belum dapat dilakukan sesuai apa yang menjadi harapan masyarakat,” ujarnya kepada MediaTOR, belum lama ini di ruang kerjanya.
   “Selaku pegiat anti korupsi, kami harap jangan permainkan  uang negara. Dan kami minta instansi penegak hukum, khususnya KPK agar mengusut dugaan penyimpangan proyek tersebut,” tegasnya lagi.

Sementara itu, Kepala PU OKUS Faisal, ST menyatakan, masih banyak kontraktor yang nakal dan tidak professional. “Bagi kami kualitas menjadi prioritas utama. Pemborong banyak main kucing-kucingan, saat diawasi kerjaannya bagus, namun pas kami pulang berbuat curang,” ujarnya kepada Laras Post.

Untuk itu, ia menghimbau kepada masyarakat, untuk tak segan-segan melakukan pengawasan dan melaporkan jika ada kontaraktor nakal.  “Tidak bisa kita tolelir apabila kontraktor terlihat ada indikasi penyimpangan atau curang konsekwensinya  kita tidak bayar volume yang telah dikerjakan,” tegasnya.

Bupati OKUS Popo Ali ketika hendak dikonfirmasi terkait proyek yang dikerjakan oleh kontraktor, tidak ada di tempat. “Bapak sedang ke Jakarta,” ujar salah seorang stafnya, baru-baru ini. (tim)

Share it:

Post A Comment:

0 comments: