Aktifitas rutin para santrinya melakukan pengajian Alquran setelah ba'da subuh dilanjutkan kembali pengajian atau baca kitab kuning pada pukul 7:00wib pagi. Hingga selesai. Hal ini mereka lakukan rutin tiap hari walaupun dengan keadaan fasilitas serta sarana penunjang yang kurang memadai, mereka lakukan dengan antusias dan penuh khidmad.
Ponpes Nurul Muhajirin ini sudah berdiri sekitar 7 tahun dan dengan jumlah 60 orang terbagi dari 30 Santriawan serta 30 Santriwati ini. Sebetulnya perlu perhatian dari pemerintah setempat serta pemerintah pusat. Pasalnya, bisa dilihat langsung dari dekat dengan bangunan kobong yang sangat sederhana ini dengan kapasitas ruangan yang kecil tidak menyulutkan semangat mereka untuk menimba ilmu agama serta mengaji Alquran dengan keterbatasan fasilitas tempat serta perlengkapan seadanya. Hal ini patut diacungi jempol.
Saat kami tim MediaTOR melakukan penelusuran serta berkunjung ke Ponpes Nurul Muhajirin ini, kami disambut baik oleh pengurus dan pengasuh ponpes ini. Bincang- bincang serta obrolan panjang kami lakukan dengan mereka.
Saat ditemui oleh awak media, Ustad Wawan selaku pengurus Ponpes Nurul Muhajirin ini mengatakan, sebetulnya kami masih banyak kekurangan. Selain fasilitas tempat untuk para santri mengaji serta menginapnya yang alhamdulilah dengan keterbatasan tempat serta kekurangan sarana penunjang seperti Alquran, kitab kuning,ATK dan lain sebagainya.
Iapun berharap semoga dinas terkait atau pemerintah pusat bisa memperhatikan sekaligus membantu. Karena harapan kami kedepan "Kami ingin mempunyai fasilitas tempat (kobong) bagi anak asuh kami santriawan/santriwati untuk mengaji dan bermukim yang layak.
Post A Comment:
0 comments: