Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Komunikasi, Informasi Dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan

Share it:


Cikarang,(MediaTOR Online) - Balai Besar Pengawasan Obat Dan Makanan Di Bandung Berkolaborasi dengan Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR - RI) Drg. Hj Putih Sari bersosialisasi dengan tema "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Komunikasi, Informasi Dan Edukasi (KIE) Obat Dan Makanan di Lapangan Futsal Berdikari Kp. Pisangan, Kebon Singkong, Desa Satria Jaya, Kec. Tambun Utara, Kab. Bekasi (17/11/2022). 

Dihadiri Dedi Supratman Staff Ahli dari anggota komisi IX DPR-RI yang mewakili Drg. Hj Putih Sari, Ir. Ruswisiyana M.Si dari BPOM Bandung, Repsih S.Pd dari anggota DPRD dari fraksi Partai Gerinda, Ismail  dari Desa Satria Jaya yang sudah mewakiki Kepala Desa Satria Jaya, Kades Satria Mekar dan bimaspol. 


Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia karena berpengaruh  terhadap kesehatan dan aktifitas manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari, sehingga perlu diperhatikan keamanan dan nilai gizinya. Menurut WHO ada 5 kunci keamanan pangan.

Dedi Supratman menyampaikan "hari ini saya mewakilan Drg. Putih Sari yang sedang kurang sehat beliau berpesan agar masyarakat menjaga pola kesehatan pada obat dan makanan yang dikonsumsi harus diperhatikan setiap harinya, dengan cara. 

1. Jagalah Kebersihan. 

Cucilah tanggan sebelum mengelolah pangan dan sesering mungkin selama pengolahan, Cucilah tanggan setelah dari toilet, Cucilah alat pengolahan pangan, Jagalah area dapur dan pangan dari binatang peliharaan dan pengganggu lainnya. Karena Microba yang terbawa oleh  pangan serbet dan peralatan terutama pada talenan dapat menyebabkan penyakit." Tutur Dedi Supratman.

Ruswisiyana melanjutkan menyampaikan "kunci keamanan pangan ke 2. Pisahkan Pangan Mentah Dari Pangan Matang. 

Pisahkan daging sapi, daging unggas, dan seafood dari pangan lain, Gunakan peralatan yang terpisah seperti pisau dan talenan untuk mengolah pangan, Simpan pangan dalam wadah untuk menghindari kontak antara pangan mentah dan pangan matang. Karena Pangan mentah dapat mengandung mikroba patogen yang berpotensi mencemari pangan lainnya. 

3. Masaklah Dengan Benar. 

Masak pangan dengan benar terutama daging sapi, daging unggas, telur dan seafood. Rebuslah pangan seperti makanan berkuah sampai mendidih dan usahakan agar suhu internalnya mencapai 70° C. Untuk daging, diusahakan cairannya bening, tidak berwarna merah muda. Agar lebih yakin digunakan termometer. Karena memasak pangan dengan tepat dapat membunuh mikroba patogen."tuturnya

Dilanjutkan oleh Ibu Repsi S. Pd "kunci keamanan pangan yang ke 4. Jagalah Pangan Pada Suhu Aman.

Jangan membiarkan pangan Matang pada suhu lebih dari 2 jam, Simpan segera pangan yang cepat rusak pada lemari pendingin, Pertahankan suhu makanan lebih dari 60°C sebelum disajikan, Jangan menyimpan makanan terlalu lama dalam lemari pendingin, Jangan biarkan makanan beku mencair pada suhu ruang. Karena mikroba dapat berkembang biak pada suhu ruang Menyimpan pangan pada lemari pendingin dapat memperlambat pertumbuhan mikroba. 

5.Gunakan Air Dan Bahan Baku Yang Aman. 

Gunakan air yang aman atau beri perlakuan agar air aman, Pilihan pangan segar dan bermutu, Pilihan cara pengolahan yang menghasilkan pangan aman seperti susu pasteurisasi, Cucilah Buah-buahan atau sayuran terutama yang dimakan mentah, Jangan mengkonsumsi pangan yang kedaluwarsa. Karena bahan baku termaksud air dan es dapat terkontaminasi mikroba patogen dan bahan kimia berbahaya," pungkasnya. (Yusminah)

Share it:

Kabar Desa

Post A Comment:

0 comments: