Cikarang,(MediaTOR Online) - Kekuatan mental, soliditas dan kekompakan insan olahraga Kabupaten Bekasi dinilai menjadi faktor utama dalam upaya mempertahankan gelar juara umum pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2026. Penilaian tersebut disampaikan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat di tengah tantangan keterbatasan anggaran dan dinamika pembinaan atlet di daerah.
Ketua KONI Jawa Barat Muhammad Budiana menegaskan, Kabupaten Bekasi telah membuktikan ketangguhan mental dalam berbagai situasi, termasuk saat menghadapi babak kualifikasi dengan dukungan anggaran yang belum optimal. Menurutnya, kondisi tersebut justru memperlihatkan karakter dan daya juang yang menjadi ciri daerah juara.
“Saya melihat mental Kabupaten Bekasi sudah teruji. Dalam kondisi yang tidak mudah, justru terlihat kesungguhan dan kekompakan pengurus, pelatih, hingga atlet. Itu modal besar untuk menjaga prestasi,”Ungkapnya Budiana saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda).
Budiana menilai semangat kolaborasi antar cabang olahraga, pengurus KONI, dan pemangku kepentingan menjadi kekuatan utama. Ia menyoroti inisiatif sejumlah cabang olahraga yang tetap menjalankan program pembinaan meski menghadapi keterbatasan anggaran dan administrasi.
Menurut dia, Rakerda bukan sekadar agenda rutin organisasi, melainkan momentum strategis untuk merumuskan formulasi pembinaan yang lebih terarah dan berkelanjutan. Olahraga, kata Budiana, memiliki kontribusi nyata terhadap peningkatan indeks pembangunan manusia, sehingga perlu ditempatkan sebagai prioritas pembangunan daerah.
Ketua KONI Kabupaten Bekasi Reza Lutfi Hasan menegaskan target mempertahankan juara umum pada Porprov Jawa Barat 2026 merupakan komitmen bersama seluruh insan olahraga di daerahnya. Ia menyebut tradisi juara telah menjadi identitas Kabupaten Bekasi dan harus dijaga melalui kerja sistematis, bukan sekadar optimisme.
“Juara itu bukan hanya target, tapi tradisi yang harus terus dirawat. Fokus kami saat ini menyusun strategi dan formulasi khusus menghadapi Porprov 2026, dengan memperkuat pembinaan atlet dan konsolidasi organisasi,” kata Reza.
Ia mengakui masih terdapat kendala teknis dan administratif, termasuk terkait dokumen dan regulasi internal. Namun Reza menegaskan persoalan tersebut tidak mengganggu soliditas organisasi dan terus diselesaikan melalui komunikasi antara KONI, cabang olahraga, dan atlet sesuai aturan yang berlaku.
“Dengan 86 cabang olahraga, dinamika tentu ada. Tapi secara kolaborasi berjalan baik. Setiap kendala kami dampingi dan selesaikan bersama agar tidak menghambat persiapan atlet,” ujarnya.
Optimisme KONI Kabupaten Bekasi turut diperkuat oleh capaian atlet di tingkat internasional. Pada ajang SEA Games di Thailand, atlet asal Kabupaten Bekasi berkontribusi signifikan terhadap kontingen Indonesia dengan sumbangan 15 medali emas dari berbagai cabang olahraga, melampaui rata-rata kontribusi pada ajang sebelumnya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bekasi Iman Nugraha mengatakan prestasi tersebut menjadi bukti bahwa pembinaan olahraga tetap berjalan meski dihadapkan pada keterbatasan fiskal daerah. Ia menegaskan pemerintah daerah berkomitmen memberikan dukungan agar pembinaan atlet tetap berkelanjutan.
“Olahraga adalah salah satu indikator pembangunan. Prestasi yang diraih menunjukkan pembinaan berjalan. Pemerintah daerah terus berupaya mendukung agar Kabupaten Bekasi menjadi pusat pembinaan dan lumbung atlet nasional,” kata Iman.
Melalui Rakerda ini, KONI Kabupaten Bekasi diharapkan mampu merumuskan langkah konkret dan terukur untuk menghadapi Porprov Jawa Barat 2026, dengan menjadikan mental juara, konsistensi pembinaan, dan tata kelola organisasi sebagai fondasi utama dalam menjaga supremasi prestasi olahraga daerah. (YS)



Post A Comment:
0 comments: