Macet di Indramayu Makin Parah

Share it:
Indramayu, (MediaTOR)
   Menurut pemantauan wartawan MediaTOR belum lama ini, kondisi jalan di jalur Pantura Indramayu, semakin parah. Terlebih lagi pada siang dan sore hari akhir pekan.   Antrian kendaraan dari arah Cirebon menuju Jakarta mengular cukup panjang.
   Berbagai kendaraan yang semula melaju normal sudah mulai menurunkan kecepatan dan bergerak perlahan karena terjebak kemacetan mulai dari Jalur Pantura Desa Ilir sampai ke titik macet yaitu Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur yang panjangnya mencapai sekitar 4 Km.
   Penyebab kemacetan karena adanya lonjakan jumlah kendaraan saat hari libur nasional dan adanya pengalihan arus lalu-lintas kendaraan menjadi satu jalur yang saling berlawanan arah. Pengalihan arus lalu-lintas itu dilakukan karena kontraktor sedang mengerjakan perbaikan jalan yang biasa dilalui kendaraan dari arah Cirebon  menuju Jakarta.
   Perbaikan jalan di Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon itu memusingkan warga. Pasalnya, jalan yang sekarang rusak parah dan di perbaiki itu adalah jalan yang pada 3 bulan sebelumnya baru selesai diperbaiki dengan mengerahkan berbagai alat berat keluaran terbaru.
   Ketika perbaikan jalan di lokasi macet itu dilakukan pada Desember 2011 warga sempat merasa yakin. Jika kualitas perbaikan jalan yang menggunakan alat berat cukup lengkap itu bisa lebih baik lagi.
   Ternyata, dugaan warga itu meleset. Ruas jalan yang baru diperbaiki dan dipergunakan sekitar 3 bulan terakhir itu kondisinya sudah rusak parah. “Kondisi jalan yang baru selesai diperbaiki sekitar 3 bulan silam itu bergelombang dan berlubang. Uang rakyat seakan terbuang percuma”, ujar Sudir, 51 warga Kecamatan Anjatan.
   Macet tak hanya menimpa Jalur Pantura di Indramayu, tepatnya di sekitar perbaikan jalan di Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur. Jalur Pantura di Kabupaten Subang, tepatnya di Desa Mandalawangi, Kecamatan Sukasari pun sama-sama macet.
   Penyebab macet selain meningkatnya jumlah volume kendaraan pada Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Hari Jumat (23/3) juga adanya pengalihan arus kendaraan menjadi satu lajur yang saling berlawanan arah. Perbaikan jalan di lokasi itu dilakukan dengan konstruksi jalan beton.
   Badan jalan berkonstruksi beton itu memerlukan tenggang waktu sekitar 21 hari sebelum digunakan. Selama menunggu waktu pembuatan konstruksi jalan beton itu arus lalu-lintas tersendat dan macet.* Legar / Jonson.
Share it:

Daerah

Post A Comment:

1 comments:

  1. iya kebnyakan produksi mobil dari pd produksi jalan,, he he he! tku sharingnya!!

    BalasHapus